Regulasi ban Dunlop di Kerjurnas Sport 250 cc bikin pembalap bingung. Pasalnya penggunaan ban Dunlop kali ini membuat banyak perubahan di tunggangan balap. Seperti dikabarkan sebelumnya, seri terakhir kali ini penyelenggara mewajibkan peserta menggunakan ban Dunlop di kelas Kejurnas Sport 150 cc.
"Di segi suspensi, sudah pasti perlu penyesuaian. Setelah itu, riding style juga harus menyesuaikan karena karakter ban ini berbeda dengan yang bisa kita pakai," ucap Nico Julian dan M. Zaki kompak, dari tim Yamaha Yamalube Nissin TJM.
"Masuk cornering, motor tidak bisa diajak terlalu rebah, hasilnya badan kita yang harus lebih turun lagi. Jika motor dibawa terlalu rebah, saat keluar tikungan dan grip gas mulai dibuka, motor jadi sliding. Meski ban ini punya spek yang sama dengan yang digunakan di balap ARRC, tetap tidak cocok. Power motor yang kami gunakan lebih besar dari motor Asia, karena speknya berbeda," bilang Syahrul Amin dari tim Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NGK Bahtera RT.
Masih kata Syahrul, "Untuk suspensi depan, kompresinya harus dikerasin, sedangkan reboundnya dikurangin. Di suspensi belakang per-nya dikerasin, namun kompresi tetap," bilang pembalap yang aplikasi sok dari Penske ini.
Perubahan regulasi one make tyre menggunakan ban Dunlop ini sangat disayangkan terjadi di seri final. "Seandainya regulasi ini ditetapkan diawal seri, kita masih punya waktu untuk penyesuaian. Kalau di seri terakhir baru dilaksanakan, bikin perebutan poin jadi acak-acakan. Hasilnya, pembalap yang beradaptasi lebih cepat lah yang bisa menguasai jalannya race," tutup Nico Julian. (www.motorplus-online.com)