Turun di kelas FFA, langkah bore up dilakukan, menggunakan piston dari Moto1 yang punya diameter 66 mm. Pada piston ini, dibikin dome setinggi 3 mm. Sedangkan jarak mendem piston dari bibir silinder saat berada di TMA, dikasih sejauh 0,5 mm (paking blok terpasang). Kala diburet, rasio kompresinya terukur sebesar 12,5 : 1. Sengaja perbandingan kompresi tak terlalu tinggi, agar power mesin bisa smooth.
Langkah stroke up juga dilakukan supaya torsi mesin lebih nendang. Caranya, dengan menggeser big end sejauh 3 mm. Sehingga total langkah piston naik-turun bertambah 6 mm, jadi 63,9 mm (standar 57,9 mm). Jika dihitung menggunakan rumus, kapasitas silindernya membengkak jadi 218,5 cc, atau dibulatkan 220 cc. (www.motorplus-online.com)