Rabu, 7 Desember lalu telah terjadi gempa berkekuatan 6.5 Skala Richter (SR) yang mengguncang Aceh. Dampak dari gempa ini amat dahsyat: lebih dari seratus nyawa melayang, ratusan korban terluka dan belasan ribu bangunan mengalami kerusakan. Sontak bencana ini menjadi sorotan publik. Sebagian masyarakat Indonesia berduyun-duyun menggalang dana bantuan. Tak terkecuali sekelompok anak muda pecinta Yamaha Xabre yang tergabung dalam komunitas Xabre Owners Depok (XOD) yang tebar pesan lewat aksi sosial.
Dengan membawa kotak kardus yang bertuliskan '#XODPEDULI Pray For Aceh', mereka mengitari Jalan Margonda dan lampu merah Jalan Juanda, Depok, Jawa Barat demi menggalang dana untuk para korban gempa.
"Itu muncul secara otomatis dari hati nurani kita tanpa ada unsur paksaan dan lain-lain. Hati kita terketuk ketika kita melihat dan menyaksikan derita para saudara dan sahabat kita di Aceh yang sedang dilanda bencana," ujar Deon selaku humas Xabre Owners Depok.
Karena cuaca yang kurang mendukung, aksi sosial ini hanya digelar kurang lebih satu jam per harinya, yaitu pada tanggal 10 dan 11 Desember. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat mereka untuk mengundang partisipasi para masyarakat pengguna jalan.
"Alhamdulillah dana terkumpul saat ini sudah satu jutaan dan masih banyak lagi baju-baju layak pakai yang nantinya siap kami kirmkan ke Aceh," ucapnya.
Xabre Owners Depok yang bernaung di bawah Xabre Owners Indonesia ini, ternyata punya cara sendiri untuk menyalurkan bantuan yang telah dikumpulkannya. Mereka menunjuk Xabre Owners Aceh sebagai perwakilan untuk menyalurkan dana kepada para korban gempa.
Tak cuma sekali ini mereka melakukan kegiatan yang berbau sosial, penggalangan dana untuk korban gempa Aceh adalah aksi sosial mereka yang kesekian kalinya. "Kegiatan ini sudah yang kesekian kalinya, banyak aktifitas dan kegiatan yang sebelumnya kita lakukan, yaitu bakti sosial dan satunan anak yatim," katanya.
Bersama bantuan ini, mereka berharap dapat meringankan beban para korban bencana. Namun, dibalik ini semua ternyata ada pesan yang ingin mereka sampaikan. "Merubah mindset khalayak akan sebuah klub motor itu seyogyanya adalah membantu serta meringankan teman-teman atau saudara kita. Intinya, club bersifat positif tidak ada anarkisme, politisme, dan semua lah yang bersifat negatif demi menjadikan Indonesia indah, aman, sehat, dan sejahtera." tutup Deon. (www.motorplus-online.com)