Imbangi volume silinder yang bengkak, selain korek saluran masuk dan buang, klep diganti yang berpayung lebar, yakni 30/25 mm (in/ex). Profil noken as pun turut diracik ulang. Durasi kem in dan ex dibuat sama, yakni 255°. “Rinciannya, klep isap membuka 25° sebelum TMA dan menutup 50° setelah TMB. Sedang klep buang membuka 50° sebelum TMB dan menutup 25° setelah TMA," ucap Topan, punggawa bengkel PJM Topan yang bermarkas di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Untuk memasok kabut bensol, ditugaskan Keihin Sudco PWK 35, dengan perpaduan pilot jet 50 dan main jet 150. Sementara di sekpor pengapian, Topan mempercayakan CDI keluaran BRT i-Max 24 step. “Timing pengapiannya diset disesuaikan karakter balap Syaiful Cibef,” tambah mekanik yang hobi mandiin burungnya tiap pagi. Upss…
Agar pas dengan trek berjarak 500 meter, Topan meracik ulang rasio transmisi. Gigi I pakai kombinasi 17/36 mata, gigi II : 16/24, gigi III : 20/25, gigi IV : 21-23, gigi V : 23/23, dan gigi VI : 25/23. Kemudian dan dikombinasi final gir 16-35. (www.motorplus-online.com)