Untuk menyusutkan bagian bodi guna menyesuaikan tema ST, mulai dari tangki, jok hingga buntut bawaan dipensiunkan. Gantinya, WCG mengcustom ulang dengan plat galvanis setebal 1 mm, dengan desain klasik khas motor-motor era 50-an. “Untuk joknya, aku lebih pilih model single seater. Tentu ini juga untuk menyesuaikan frame belakang yang sudah dipotong,” cuapnya.
Tidak ketinggalan, kaki-kaki juga diupgrade menyesuaikan tema ST. Agar tetap nyaman di jalur aspal maupun tanah, Wieryo menukar ajrutan depan pakai sok upside down Honda CRF250. Kemudian disematkan pelek jari-jari berbalut ban Pirelli ukuran 100/90-19. Sementara di buritan, swing arm standar digusur pakai copotan dari Husqvarna, lalu ditopang pelek jari-jari berbalut Pirelli ukuran 140/80-17. “Dengan begini, kaki-kaki lebih mumpuni untuk bermanuver di medan jelek sekalipun,” tutup Wieryo. (www.motorplus-online.com)