Motor yang berbekal injeksi sebaiknya perhatikan kode busi sebelum mengganti busi motor. Jangan asal mengganti busi karena untuk motor injeksi businya jelas beda dan dibekali kode ‘R’ yang tertera pada batang busi. Meski sudah sering MOTOR Plus tulis kembali diingatkan buat perhatikan kode R pada busi motor injeksi.
Huruf R bukan berarti Racing, melainkan Resistor. Dan resistor sendiri adalah tahanan di dalam busi yang berfungsi untuk mengurangi interferensi system pengapian ke gelobang radio. Jika sampai menggunakan busi non resistor pada motor injeksi bakal mengganggu fungsi part elektrik seperti fuel pump.
“Tidak langsung rusak sih, tapi dalam jangka beberapa minggu bakal merusak fuel pump karena sudah ada kejadian motor injeksi menggunakan busi non resistor,” terang Ilham Wahyudi GM Service PT. Surya Timur Sakti Jatim (STSJ).
Nah, untuk motor yang sudah dimodifikasi pada bagian mesin, disarankan mengganti busi dengan tipe 1 hingga 2 stop. Sebut saja seperti motor touring atau motor balap yang kompresi sudah dibikin besar yang berakibat lebih cepat panas. Sebaiknya ganti busi dengan tipe dingin 1-2 stop dari standar pabrik.
“Untuk tipe busi sendiri ada kode E, H dan L pada masing-masing busi itu kode untuk peruntukan motor dimana E untuk motor 4-tak sport, H untuk motor 4-tak tipe bebek/matic dan L untuk motor 2-tak bebek,” jelas Ilham lagi.
Awas, sudah dijelaskan tuh kode untuk motor injeksi. Sebaiknya perhatikan kode yang tertera pada busi untuk penggunaan motor injeksi ya.(www.motorplus-online.com)