Bertarung di kelas sport 2-tak 140 cc, membuat Pido mekanik andalan tim Rawarontek putar otak untuk bisa menjadi jawara di jalur 201 meter. Racikannya langsung tertuju pada ubahan di bagian volume kubah yang dibikin patokan ukuran 16,5 cc, dengan begitu rasio kompresi bermain di 6,5 : 1.
Selain itu, mengandalkan rasio transmisi merubah gigi 1 dan 2 saja dengan meracik ulang untuk mendapatkan performa yang kejam sejak lepas start. “Dirubah agak close dengan rincian gigi 1 17/30 dan gigi 2 di angka 19/26,” bilang mekanik yang membuka bengkel VOC di kawasan Balung Dowo Candi Sidoarjo, Jawa Timur.
Penggunaan pengapian YamahaYX125 adalah langkah yang dilakukan Pido selanjutnya, meskipun menggunakan magnet sesuai regulasi tapi penggantian pengapian macam spul, pulser dan koil dirasa sangat membantu mendapatkan power.
Terakhir, ubahan lubang exhaust menjadi pilihan terakhir mekanik berperawakan kurus ini. “Lebar lubang exhaust dibikin 42 mm, nantinya bakal menghasilkan power yang besar mulai dari tengah sampai atas,” tutup pria yang bisa di kontak di nomor 081230772572.
Hasilnya, lewat pelintiran Ricko Bochel dan Tony Cupank justru motor ini sanggup tembus di time 7,4 detik dan menjadi jawara di kelasnya.
Data Modifikasi
Ban : IRC Eat my Dust, 50/90-17
Koil : YZ125
Knalpot : Hand Made
Karburator : PWK Airstrike 38
Membrane : V-Vorce 3
Final gir : 13-38 (www.motorplus-online.com)