Belakangan ini di dunia balap malam ramai akan Ninja yang kencang – kencang, ternyata oh ternyata ada satu rahasia yang belum banyak orang-orang tahu tentang ninja naik stroke.
Naik stroke untuk balap gope meter disini direkomendasikan menggunakan produk aftermarket, dan disarankan menggunakan pen stroke ukuran 1,1 mm, lalu sebelum dipasang connecting rod alias stang seher sebaiknya dibubut pantat bagian bawahnya sekitar 0,5 mm, jangan pantat yang lain yak hehehe. Tujuan dibubut ada maksudnya loh, agar stang seher tidak mentok dengan crankcase .
Setelah dibubut pantat bagian bawahnya, lanjut dengan membuat lubang memanjang di bagian pantatnya pula, fungsinya agar pelumasan sempurna ketika motor dinyalahkan dan bisa masuk sampai ke sela- sela terdalam, demi menghindari macet pada stang seher.
“Tujuan Ninja liaran naik stroke agar bisa mendapatkan power motor yang diinginkan, soalnya dengan naik 1,1 mm saja power motor terasa padat pada geberannya. Dan torsi bisa didapat di rpm lebih rendah, dan sangat membantu pada putaran bawah,” papar Dhidy mekanik yang biasa menangani Ninja 150 naik stroke.
Dhidy menambahkan, Toleransi naik stroke pada Ninja yang ikut drag race resmi hanya bermain di kisaran 0,4-0,5 mm. Lebih dari itu ya kapasitasnya juga lebih, nggak sesuai aturan. Biasanya blok silinder bagian bawah dipotong separuhnya dari jumlah penambahan stroke-up. Paking standar dicopot, yang tersisa aluminiumnya aja.
“Lubang buang naik jadi total 29 mm, dan lubang transfer naik 0,5 mm,” jelas Dhidy sambil sebut kapasitas silinder naik di kisaran 153 cc dengan setang piston tetap standar lantaran hanya menggunakan kruk-as Kawasaki ZX yang big-end lebih jauh 0.3 mm.
Menurutnya, ramuan kaya gitu sering naik kasur, eh naik podium. “Tetapi tidak semata mata hanya naik stroke saja, pasti ada beberapa penyesuaian yang lain pastinya” tutup Dhidy yang bermarkas di kawasan Kapin, No 2, Kalimalang, Jakarta Timur. (www.motorplus-online.com)