Buat sobat MOTOR Plus yang sudah upgrade kelistrikan pada motor kesayangan, seperti menggunakan lampu tambahan dan part kelistrikan lainnya, sebaiknya pantau dulu pengisian motor. Sebab, jika pengisian motor tidak sepadan, akan membuat aki motor sobat cepat tekor. Kan gak lucu saat lagi asyik riding, motor mogok atau kelistrikannya tidak berfungsi karena setrum aki habis.
“Ada beberapa cara untuk mengeceknya. Mulai dari yang sederhana, sampai pakai alat ukur standar. Tentu saja tingkat akurasinya beda-beda. Pada intinya sih supaya bisa membedakan, bagian mana yang bermasalah,” jelas Kamari, dari bengkel spesialis kelistrikan Hokiedokie.
Cara pertama, buat motor yang menggunakan pengapian DC atau CDI DC, tanpa alat pun kita bisa mengetahui pengisian bekerja atau tidak. Caranya, cukup dengan menyalakan mesin, lalu cabut sekring atau salah satu kabel aki.
“Disarankan cabut kabel massa saja, biar lebih aman. Jika mesin langsung mati, bisa dipastikan pengisian motor sedang bermasalah,” lanjutnya. Lalu, bagaimana dengan motor ber-CDI AC?
“Kalau ini, indikatornya bukan mesin, tapi lampu sein, rem dan klakson. Jika ketiga komponen tadi enggak berfungsi saat menjalankan trik tadi, maka pengisian bermasalah,” tambah Ari.
Cara kedua, menggunakan voltmeter. Prosesnya cukup mudah, yaitu dengan cara menghubungkan voltmeter ke kutub aki positif (+) dan negatif (-). Lalu hidupkan mesin. Oh ya, perlu dicatat info tegangan di aki saat mesin OFF, normalnya antara 12,4 – 13 volt. Jika di bawah 12 volt, mungkin aki lowbatt atau bisa juga soak.
Sedang saat mesin ON, tegangan harus terukur lebih tinggi dibanding saat mesin OFF. “Namun tidak lebih 15 volt. Jika nilai tegangan tidak mau naik dari saat mesin OFF, berarti pengisian bermasalah. Sebaliknya jika naiknya melebihi 15 Volt, maka pengisian disebut over charge. Ini bisa karena kiprok bermasalah,” sebut Ari.
Terakhir, menggunakan amperemeter. Ini, merupakan cara paling akurat. Cara ini, sekaligus bisa membuktikan aki soak atau cuma lowbat saja. Langkahnya, hidupkan mesin, lalu lepas salah satu kabel aki terus hubungkan amperemeter secara seri.
“Jika amperemeter berbentuk clamp, maka tinggal dijepit saja ke salah satu kabel aki. Semua beban kelistrikan dihidupkan, lalu baca ampere mulai dari rpm rendah hingga tinggi. Jika ampere surplus, berarti pengisian fit. Namun jika minus, tandanya pengisian tekor,” tutup mekanik di Jl. Pangeran Jayakarta No.31, Harapan Mulya, Bekasi, Jawa Barat ini. (www.motorplus-online.com)