Sejarah Harley-Davidson Sporster ini memang sudah jadi favorit di kalangan pecinta kustom kultur dan builder di Indonesia.
Dimensinya yang cukup ringkas dan kompak cocok banget buat dipake orang Asia yang posturnya lebih irit dibanding bule.
Mesin dan frame Sportster juga gampang dibikin jadi berbagai macam konsep kustom.
Nah, sekarang kita bahas yuk sejarah si Harley-Davidson Sporter ini dari pertama kali dilahirkan.
Cekidot bro!
(BACA JUGA: Ini Total Bensin Yang Habis Jika Turing Jakarta ke Timor Leste)
1. EARLY DAY:
Cikal bakal Sportster nongol pada 1952. Waktu itu, Harley-Davidson memperluas range productnya dengan menambah varian entry level.
Dan, keluarlah Harley Tipe K dengan desain yang dianggap baru pada waktu itu. Harley ini sudah dibekali fitur yang terbilang canggih di zamannya.
Harley K punya suspensi belakang dengan sistem swing arm dan sok depan tipe teleskopik, beda dengan varian HD lain yang masih pake rangka rigid dengan sok springer di depannya.
Konstruksi mesin Harley K sendiri juga inovatif, dapur pacu dan gearbox udah jadi satu atau biasa disebut unit construction.
Meskipun desainnya baru, tapi jantung utama mesin Harley K masih diwarisi pendahulunya.
HD ini dibekali mesin 750 cc tipe SV (Side Valve).
Desain ruang bakar flatheadnya masih pinjem dari sang kakak yang kondang, Harley WL alias the forty-five.
Meskipun Harley K jadi varian bontot entry level, tapi bukan berarti tipe ini kalah pamor dibanding varian HD lain.
Harley K sendiri punya beberapa varian yang salah satunya dikhususkan buat adu cepat di lintasan flat track, yaitu KR 750. Image sporty emang jadi trademark Harley di kelas ini.
Masuk tahun 1954, keluarlah Harley tipe KH dengan kapasitas mesin yang lebih besar, 54 cubic inch.
Harley KH sendiri menjadi sangat populer waktu Elvis Presley, sang raja rock and roll pakai motor ini di tahun 1956.
Setelah kemunculan embrionya, baru pada 1957 muncul Harley-Davidson Sportster untuk pertama kali dengan kode XL.
Secara bodywork, Sportster tidak terlalu berbeda dengan Harley KH.
Salah satu perbedaan terbesar ada di teknologi mesinnya.
Sistem SV (Side Valve) di Harley K dan KH udah ditinggalkan, diganti dengan system OHV (Over Head Valve) di kepala silinder Ironhead nya.
2. THE SPEED MASTER:
Sportster jadi makin terkenal dibanding pendahulunya karena karakternya jadi makin beringas dengan pilihan mesin berkapasitas 883 cc, 1.000 cc dan varian racing XR 750.
Kejuaraan flat-track di tahun 1950-an sampai 1970-an masih dibanjiri racer yang pake Harley KR 750 dan XR 750.
Legenda stuntrider dunia, Evel Knievel juga pake XR 750 waktu menjalankan banyak aksi lompatannya.
Bahkan, Harley Sportster pernah jadi kendaraan favorit perampok bank di Amrik karena bisa buat lari dari kejaran polisi yang kendaraan dinasnya pake Harley Big Twin.
Mesin Ironhead ditinggalkan pada 1986 dan diganti tipe Evolution, dengan varian tambahan berkapasitas 1.200 cc.
Sepanjang masa produksinya hingga sekarang yang sudah tembus 50 tahun, Sportster ditawarkan dengan berbagai macam tipe dengan berbagai macam gaya mulai dari roadster hingga café racer.
Saat ini, Sportster jadi varian paling laris di keluarga Harley-Davidson.
Di Indonesia, Sportster masuk mulai dari tahun pertama produksinya.
Sebagian Harley Sportster di Indonesia terutama yang tahun-tahun lawas sempat dipakai kendaraan dinas instansi. Banyak tipe Sportster mulai dari yang tua sampe yang baru jadi incaran harleymania karena masing-masing punya keistimewaan tersendiri.
“Kalo buat saya, yang paling enak yang keluaran 70-an, karena sudah ada opsi electric starter disamping kick starter. Kalau yang produksi lebih tua, ngidupinnya pake kick starter aja dan kalo mesin yang lebih mudaan (evo), starternya electric tok,” ungkap Sahid, penggemar Sportster yang punya tipe tahun 1957 dan 1974. (www.motorplus.grid.id)