Memasuki musim penghujan, enggak sedikit rider yang kurang mengenal karakter jalan yang berbahaya saat terendam oleh air.
Ada beberapa kontur jalan yang harus diwaspadai saat musim penghujan, seperti jalan selain aspal dan lintasan kereta api.
Saat terjadi hujan beberapa waktu lalu, sempat menyaksikan sendiri beberapa bikers yang terpeleset karena berakselerasi di atas jalur Trans Jakarta berwarna merah yang tidak ada separatornya.
Jalur Trans Jakarta yang tidak ada separatornya ini, kerap ditemui di jalan raya sempit seperti di Jl. I Gusti Ngurah Rai, Bekasi.
(BACA JUGA : PENGETAHUAN LENGKAP TENTANG AKI SEBELUM MUDIK LEBARAN)
Karena jalur tersebut diguyur hujan, dan kontur aspalnya berbeda dengan aspal biasa, mengakibatkan motor gampang tergelincir saat melaju di atas jalur tersebut saat hujan.
“Saat jalur tersebut basah, melakukan pengereman di atas jalur tersebut juga berasa kok sensor ABS bekerja. Yang menandakan bahwa ban terkunci saat melakukan pengereman di atas jalur tersebut,” bilang Fikri pengguna Yamaha NMAX ABS.
Nah, untuk sobat yang menggunakan motor pengereman non ABS di atas jalan tersebut, hindari pengereman mendadak.
Selain itu, pengereman juga harus di ‘urut’, untuk menghindari roda yang mengunci.Dalam kaidah safety riding biasa disebut set up and squeeze.
Simpelnya merunut ABS manual. Riders menarik tuas rem depan tekan-laps secara cepat mengindari roda depan mengunci.
Selain jalan model tersebut, sobat juga hindari perlintasan kereta api, terutama pada rel kereta apinya.
Dalam melintasi rel ini, tentunya jangan sambil berbelok atau sedang mengerem.
Karena, akan membuat tergelincirnya ban yang didesain untuk berjalan di atas aspal, bukan di atas besi.
Nggak kalah bahaya adalah jalan yang under contruction alias sedang dalam perbaikan.
Agar pengecoran lebih menggigit, kontur jalanan seperti diserut hingga ada coakan kecil yang sepanjang jalan.
Bikers akan kaget saat melintas jalanan ini, mirip gejala ban kempes, motor sulit dikendalikan.
Cara mengatasinya, tetap konstan ngegas, jangan sampai roda depan mengunci.
Tetap waspada, fleksibel mengendalikan setang, tidak kaki dan ikuti arus jangan dilawan.
Bisa pinjam sedikit riding position crosser atau adventurer.
Pantat tidak nempel jok alias berdiri sedikit, badan condong ke depan dan gas konstan.
Lelaku riding begitu juga berlaku untuk jalanan beton atau aspal yang kena ceceran lumpur.
Prinsipnya traksi ban ke beton atau aspal jangan sampai hilang, roda khususnya depan janggan sampai mengunci.
Masih seputar jalan yang masih dalam perbaikan.
Kadang dinas Pekerjaan Umum (PU) kurang concern keselamatan pengguna jalan terutama motoris.
Besi beton cor-coran nongol keluar dan sangat membahayakan, tak cuma itu, beda ketinggian antara jalan lama dan baru juga perlu diwaspadai karena rawan berpotensi celaka.
Untuk itu diimbau riders lebih waspada, terutama malam hari yang minim penerangan jalan.
Terutama untuk pendatang yang tak hapal, wajib lebih waspada.
Di beberapa zona semisal wilayah Bekasi, Tangerang Selatan dan beberapa wilayah lain, banyak jalan yang sedang dalam perbaiikan sangat membahayakan.
Paling gres sekarang adalah seputar pusat kota lama Tangerang yang sedang ada perbaikan gorong-gorong. Waspadalah! (www.motorplus-online.com)