Pertama kali turun di Kejurnas Sport 250 cc, Yamaha R25 yang dipakai Imanuel Pratna, langsung mengalahkan Yamaha YZF-R25 yang disebut-sebut terkencang saat ini dengan sok belakang spesial.
Imanuel pembalap yang sempat berlatih langsung di Master Camp VR46 Academy, Italia.
“Sok belakang salah satu kunci keberhasilan untuk bisa jadi yang tercepat di seri terakhir. Apalagi, El telah terbiasa menggunakan ban Dunlop di ajang ARRC,” bilang Ade Taruna, Manager Tim Yamaha Yamalube Nissin TJM.
1. Sok Belakang Spesial
(BACA JUGA: Nih Harga Booking Gadis Payung di Ajang Balap)
Untuk menjinakkan mesin Yamaha R25 yang kuat, tentunya harus menggunakan suspensi mumpuni.
El menggunakan sok depan dan belakang dari Traxx-D.
Sok depannya, spesial dibikin di Bike Lab, Singapura. Sok depan ini, didesain khusus untuk R25 balap.
Tersedia setingan kompresi dan rebound yang bisa di-adjust sesuai keinginan pembalap.
“Sok ini, dijual seharga Rp 23 juta,” bisik Ade Taruna, yang berkantor di Jl. Panjang No. 9F, Jakarta Barat.
2. Kompresi
Bermain di regulasi Kejurnas 250 cc, mesin tidak banyak ubahan.
“Piston dan ukuran klep pun masih standar, materialnya pun standar bukan titanium. Hanya memapas head silinder, sebanyak 0,3 mm. Saat diburet, rasio kompresi terukur hanya 12,4 : 1,” ucap Leon Chandra, dari Racetech yang menangani motor El.
3. Throttle Body
Supaya asupan udara yang masuk bisa lebih banyak dan cepat, Leon mengaplikasi Throttle Body (TB) yang telah direamer menjadi 34 mm.
Untuk membantu TB secara optimal, Velocity Stack dibuat dengan panjang 70 mm.
Selain itu, box filter ini juga terhubung dengan airscoop yang berada di fairing depan bikinan Yamaha Yamalube Nissin TJM.
4. ECU Racing
Otak sistem injeksi dan pengapian, mengaplikasi ECU aftermarket Taiwan, beserta Race Function Modul (RFM).
“RFM ini gunanya sebagai data logger, yang bisa membaca semua sensor yang ada di motor. Lebih untuk rider-nya supaya bisa mengoreksi racing line, titik pengereman, dan lain-lain,” tambah Leon yang juga jago nyeting roda empat ini.
Untuk timing tertingginya, sebelum 12.500 rpm diset 41°. Sedangkan timing terendahnya 33°, setelah 12.500 rpm.
“Angkanya linear, turun bertahap tiap rpm. Tidak langsung dari 41° ke 33°. Limiternya, diatur di 15.800 rpm. Sedangkan, AFRnya berkisar di angka 12,6 : 1.
Supaya lebih lincah keluar tikungan, magnet menggunakan rotor dari SND yang hanya punya bobot 350 gram,” tutup pria bermarkas di Jl. Daan Mogot KM 11, No. 6, Jakarta Barat.
DATA MODIFIKASI
Master rem : Nissin
Knalpot : Sakura
Kampas rem : Vesrah
Ban depan : Dunlop 110/70-17
Ban belakang : Dunlop 150/60-17 (www.motorplus-online.com)