Find Us On Social Media :

Radiator Motor Kustom Bahan Tembaga Lebih Awet

By Motorplus, Jumat, 26 Mei 2017 | 21:14 WIB

Hampir semua motor dengan pendingin cairan, bahan radiator bawaan motor umumnya terbuat dari aluminium.

Sebagian kecil dari motor dengan pendingin cairan, ada yang menggunakan campuran material non aluminium.

Seperti di Honda Vario, yang wadah bagian atas dan bawahnya, atau upper tank dan lower tank, menggunakan material plastik.

Salah satu alasan radiator menggunakan bahan aluminium adalah bobot dan mudah melepas panas.

“Dari sisi produksi juga lebih murah dibanding dengan material tembaga. Tapi, bahan aluminium ini lebih lunak,” jelas Anwar Lubis, owner Ridho Radiator.

(BACA JUGA : Cara Cek Dan Mengatasi Radiator Bocor)

 Karena lunak, kisi-kisi radiator mudah lentur terkena tekanan atau kerikil.

“Makanya, kalau semprot motor saat dicuci dengan air bertekanan, jangan langsung ke arah radiator. Kisi-kisi radiator bisa rusak,” wanti Anwar yang workshopnya bermarkas di Jl. Raya Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Terlebih jika ada kebocoran, radiator berbahan aluminium agak susah menservisnya.

“Bahan aluminium tidak bisa ditambal dengan disolder.

Kalau bocornya kecil dan titiknya sedikit, masih bisa diakali dengan menggunakan lem campur yang kuat.

Namun kalau bocornya gede dan di beberapa titik, mau gak mau harus diganti baru,” katanya.

Soal daya tahan, radiator berbahan aluminium sangat tergantung pada perlakukan dan perawatannya.

“Tergantung pula material aluminiumnya, seberapa ketebalan dan kekerasannya. Untuk perlakuan, jika sobat bikers sering menggunakan air sumur biasa, akan ada proses pengapuran dari air tanah. Ini mempercepat kerusakan. Tapi, kalau pakai coolant, bisa lebih awet,” jelas Anwar yang memperkirakan normalnya penggunaan selama 5 tahun. 

Sedangkan untuk berbahan tembaga, materialnya lebih berat serta lebih kuat.

“Kalau ada kebocoran, masih bisa ditambal atau disolder dengan timah. Soal kekuatan, menurut pengalaman saya sih lebih tahan lama. Harganya memang jauh lebih mahal dibanding aluminium,” kata pria asal Sumatera Utara ini.

Nah, berbekal pengetahuan soal sistem pendingin cair itu, ia coba mendesain radiator untuk motor dari bahan tembaga.

Yang saya punya baru untuk Kawasaki Ninja 150 series dan Yamaha V-ixion. Modelnya sama persis dengan yang bawaan pabrik. Hanya saja, materialnya berbeda, yakni pakai tembaga. Harganya cuma Rp 700 ribu, termasuk ongkos pemasangan,” katanya sambil ngasih nomor (021) 5861-549. (www.motorplus-online.com)