Raungan knalpot 2-tak yang keluar dari trail klasik atau jadul membawa penonton bernostalgia dengan menyaksikan balapan grasstrack jadul.
Sekelompok pembalap jadul dengan trail jadul yang tergabung dalam Geng Triil Tua (GTT) turut serta memeriahkan gelaran GTD Cup Seri 2 di Sirkuit Pinusone Batukaras, Pangandaran, Jawa Barat, hari ini (14/5).
Jenis trail klasik yang digunakan oleh Geng Triil Tua, paling muda lansiran 1990 dan bermesin 2 tak.
Beberapa motor trail klasik yang sering digunakan diantaranya Yamaha DT, Suzuki TS100, Kawasaki KE dan Honda XL.
(BACA JUGA: Heboh Postingan Harga Pajak Yamaha NMAX)
Tetapi yang menjadi primadona Yamaha DT lansiran tahun 1980-an.
"Kami lebih memilih Yamaha DT meskipun merupakan trail spek terendah diantara trail klasik lainnya," ujar Heri Anyun pembesut Yamaha DT.
Yamaha DT menjadi pilihan bukan tanpa alasan, karena spare part bisa subtistusi dengan jenis motor sport Yamaha lainnya misalnya RX-King.
Secara tampilan tunggangan Geng Triil Tua tidak berubah seperti bawaan pabrik, tetapi untuk race terdapat beberapa bagian yang mengalami perubahan.
Misal untuk kaki-kaki menggunakan sok teleskopik dari motor yang lebih muda, atau jika mau memaksakan dengan mengawin silangkan antara buttom standar dengan piston sok Yamaha RX-King.
"Untuk yang lainnya tidak terlalu banyak perubahan, body sudah mendukung tetapi kita cara membesutnya harus hati-hati maklum trail tua," ujar Dudung KR dari ZM20. (www.motorplus-online.com)