Siapa bilang profesi security gak bisa bikin motor balap?
Nih buktinya, Yamaha Vega R kepunyaaan Helmi ‘Citeng’. Sedang naik daun di kelas karbu standar balap malam.
Yuk, kita bedah hasil pentungan, eh, oprekan sang security!
1. SILINDER DAN KRUK AS
Blok silinder dijejali piston berdiameter 67 mm, comot aftermarketnya CBR 150R oversize 350.
(BACA JUGA : Ingin Ngacir Aplikasi Rumah Kopling Satria 120R di Yamaha Vega R)
Lalu struk (stroke) dinaikkan total 67 mm (standar Vega 54 mm), dengan cara geser big end sejauh 6,5 mm.
Bila terkena rumus, volume silinder motor ini sekarang jadi 236 cc.
Weww.. ruarrrr biasaah!
Oh iya, biar piston gak nongol di mulut blok, setang seher diganti pakai kepunyaan Honda C 800.
Setang seher bebek jadul ini memang sering digunakan di Vega atau Jupiter yang main struk tinggi.
Pakai setang seher ini bisa tetap menggunakan paking selembaran.
Panjang setang seher Astrea 91 mm.
Sementara punya Yamaha Vega 92 mm.
Sementara ukuran pen piston connecting rod Astrea C 800 yaitu 15 mm.
Pas dengan lubang pen seher di piston milik CBR150 15 mm. Jadi, bisa langsung pas.
2. HEAD DAN KOMPRESI
Mengimbangi kapasites silinder yang bengkak, klep in/ex diganti ukuran gede, yakni 34/29 mm.
Lalu profil noken as diracik ulang dengan durasi in 278°. Membuka 38° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60° derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Sedangkan klep ex dibuat membuka pada 55° sebelum TMB dan menutup di 30° setelah TMA (durasi 265°).
“Rasio kompresi bermain di angka 12 : 1 umtuk menenggak bensol,” jelas Junaidi, mekanik sekaligus owner bengkel Zumanji Tyra Jaya Motor, yang bantu oprek mesinnya.
3. KARBURATOR JUPITER-Z
Andalkan karbu Yamaha Jupiter-Z yang direamer jadi 26 mm, demi tetap masuk regulasi selembaran karbu standar.
Bagian skep dicustom menggunakan skep karbu Honda GL 125. Bila asli bawaan karbu Jupiter-Z diameternya 19 mm, sekarang jadi 22 mm.
"Paduan pilot jet dan main jet-nya pakai 30/135,” tambah Junaidi yang biasa disapa Zuma.
4. GIR TRANSMISI.
Biar cepat melahap trek 500 meter, beberapa gigi rasio diracik ulang perbandingannya.
Gigi I pakai 13/36 mata, gigi II dan III standar, gigi IV pakai 20/22 mata.
“Dari racikan itu, ketemu final gir 17:24,” tutup Zuma.
DATA MODIFIKASI
Sok belakang : YSS
Stabilizer : Ride It
Pelek depan : Takasago 1,20x17”
Pelek belakang : Takasago 1,40x17”
Klem segitiga : ES 2
Knalpot : WRC (www.motorplus-online.com)