Bertarung di kelas Bebek 4-Tak 110 cc Tune up Pemula (MP3), Riefsa Firdaus berhasil raih podium dan bertengger di 3 besar.
Itu terjadi pada ajang Kejurda Balap Motor IMI Jabar 2016, di sirkuit permanen Bukit Peusar, Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.
Padahal cuma andalkan pacuan berbasis Honda Revo lansiran 2011.
Namun pemula berbakat asal kota Banjar, Jawa Barat ini mampu membuktikan kemampuan terbaiknya.
Selain ditopang setingan mesin yang mumpuni, juga berkat penyesuaian pada suspensi belakang yang dibikin agak tinggi.
(BACA JUGA : Modifikasi Honda Revo Jawara MP3)
“Ditinggiin pakai peninggi sok. Ini karena postur tubuh Riefsa yang tinggi. Untuk mendapatkan riding position yang enak, mau tak mau sok belakang harus agak tinggi. Sebelum pakai trik ini, sudah coba gonta-ganti sokbeker. Tapi, Riefsa justru lebih nyaman pakai ajrutan model tabung yang dimodif jadi tinggi ini,” cuap Andi R-Speed, tunner tim WH 19 Racing School ART Banjar.
Penasaran kan, racikkan motornya? Simak, yuk!
1. PISTON ENTENG
Karakter tenaga Revo pacuan Riefsa dibikin kuat di putaran menengah.
Untuk mendapatkan itu, Andy menjejali piston FIM ber-offset 1,25 mm.
Piston ini bobotnya dibikin enteng hingga tinggal 84 gram, dengan cara dikerok bagian dalamnya.
Tujuannya, supaya torsi ataupun power mesin bisa lebih melimpah, lantaran beban putaran mesin berkurang.
Posisi pemasangan piston berdiameter 51,25 mm ini, dibikin mendem 0,5 mm dari bibir silinder ketika berada di TMA.
Saat diukur, rasio kompresi terhitung 12,7:1 untuk mengkonsumsi Pertamax Turbo.
2. NOKEN AS
Untuk mengail power dan torsi besar, profil noken as standar dicustom ulang.
Durasi in dan ex dibikin jadi 272º, dengan LSA 101º.
Sementara tinggi angkatan klep alias lift, bagian in dibentang jadi 9,3 mm, ex-nya 9,5 mm.
“Ubahan ini bikin torsi mesin kuat di putaran bawah. Sementara power lebih ngejambak di rpm tengah ke atas,” papar pria murah senyum ini.
3. MAGNET RINGAN
Agar mesin bisa teriak tinggi dan cepat, magnet standar dibikin ringan bobotnya, dengan cara dibubut.
Menurut Andy, jika ditimbang yang semula 800 gram, kini tinggal 700 gram.
4. RASIO TRANSMISI
Racikan gigi transmisi dibuat menyesuaikan trek sirkuit Bukit Peusar.
Gigi I pakai kombinasi 13/14 mata, gigi II masih standar, gigi III : 20/25, dan gigi IV : 21/23. Sedangkan final girnya gunakan 13/40 mata.
5. PENINGGI SOKBEKER.
Nah, ini salah satu ramuan yang bikin Riefsa bisa sabet podium. Sokbreker belakang model tabung keluaran YSS tipe single click, dicustom jadi agak tinggi. Caranya dengan mengaplikasi peninggi sok pada bagian yang nempel di lengan ayun. “Bahannya dari dural, terbukti kuat menopang berat tubuh Riefsa. Ini sebenarnya keinginan Riefsa yang merasa cocok pakai sok YSS. Tapi, biar posisi ridingnya enak, dia minta soknya agak ditinggikan lagi,” tutur mekanik yang asli Banjar ini.
DATA MODIFIKASI
Knalpot : AHRS
Karbu : Mikuni TM24
Sok belakang : YSS single click (www.motorplus-online.com)