Tak jarang bikers yang nekat jalan jauh pakai motor yang mesinnya sudah upgrade dengan cara bore up.
Nah, buat sobat yang melakukan perjalanan jauh menggunakan motor bore up, kudu rajin-rajin cek beberapa komponen.
Mulai dari karburator, busi, hingga volume oli mesin.
Ini wajib dilakukan biar kondisi motor selalu fit sepanjang perjalanan.
(BACA JUGA : Bore up Yamaha Aerox 155 Bisa Paket Bore up Yamaha NMAX)
Nah, berikut ini ragam tips dan trik dari bengkel D&H Racing di Jl. Tumanggung Wiradireja No. 114, Cimahpar, Bogor Utara, Jawa Barat.
OLI
Kita ambil contoh, misalkan sobat menggunakan Yamaha Mio spek 58-an (piston 58 mm), atau sudah bore up jadi 150 cc.
“Oli motor bore up, biasanya mudah menguap! Apalagi pemilihan liner-nya sembarangan, akan menghasilkan panas berlebih dan oli akan berkurang lumayan banyak,” cetus Ikhsanul Hakim, mekanik D&H Racing.
Misalkan, perjalanan jauh dari Jakarta menuju Jogjakarta yang jaraknya sekitar 600 kilometer lebih.
(BACA JUGA : Aki Titan Indoparts Cocok Untuk Motor Bore Up)
Berdasarkan pengalaman doi dan inforamasi dari konsumennya, oli yang menguap sekitar 0,2 liter dari 0,8 liter yang dimasukkan ke mesin.
“Bisa menambahkan oli, tapi baiknya sebelum dan sesudah oli harus diganti agar performa selalu terjaga.
Usahakan kompresi jangan terlalu tinggi, maksimal 11 : 1 saja, agar enggak mudah panas,” wantinya.
BUSI
Kalau sudah bore up, baiknya menggunakan busi iridium.
Pasalnya, bila pakai busi standar akan ada gejala mberebet, lantaran pembakaran kurang sempurna akibat busi tidak tahan panas.
Kalau pakai busi iridium misal NGK Iridium, sobat bisa tenang deh.
Sebab, pihak NGK bilang kalau busi Iridum ini bisa kuat hingga 20.000 km dan tahan temperatur tinggi.
“Tapi, tetap harus cek kondisi busi. Bila businya tampak hitam (basah) atau putih (kering), ini enggak baik! Usahakan pembakaran di busi merah, namun sedikit hitam, pertanda pembakaran dibikin agak basah. Tujuannya biar mesin gak mudah panas. Kalau percikan api di busi mulai kabur, mending diganti businya,” saran Sanul, panggilan akrab Ikhsanul Hakim.
KARBURATOR
Sebaiknya, kalau sudah ganti karburator ukuran gede, usahakan box filter dan filter udara standar masih digunakan.
“Sementara untuk mudik, jangan pakai yang model open filter. Soalnya, kotoran bisa mudah masuk ke karbu dan bikin motor jadi mbrebet dan liner bisa baret,” wanti Sanul.
Sedangkan untuk perawatan karburator, sobat cukup bersihkan pilot jet dan main jet, serta komponen di dalam karburator.
Bisa menggunakan karburator cleaner atau cukup dengan bensin.
Dijamin gejala mbrebet bisa diminimalisir.
Ingat, lakukan pengecekan karbu minimal seminggu sebelum perjalan jauh, jangan pas mepet-mepet untuk menghindari kesalahan saat seting. (www.motorplus-online.com)