Teknik bending pipa knalpot, ternyata tidak bisa asal membengkokan.
Ada perhitungan matang dan metode yang harus diketahui,
Ini agar hasilnya bisa maksimal dan tidak mengubah diameter pipa.
Biasanya, pada industri knalpot kecil, masih menggunakan teknik pembengkokan dengan cara dipanaskan.
(BACA JUGA : Video Isap Asap Knalpot Racing Motor 2-tak, Waduh!)
Teknik ini sering membuat pipa knalpot berubah dimensinya.
Karena jika dipanaskan, bahan logam menjadi lunak dan bisa membuat pipa berubah diameternya.
Nah, untuk produsen knalpot besar, biasanya sudah menggunakan alat semi robotik untuk proses pembengkokan pipa knalpot.
Di alat ini, biasanya ada dua cetakan yakni bending stasioner dan cetakan bending dengan diameter tetap untuk membuat lekukan.
(BACA JUGA : Tenaga NMAX Naik Dengan Knalpot Standar Bobok)
“Selain itu, biasanya di dalam pipa tersebut kita berikan besi lagi, supaya enggak berubah diameternya. Dengan cara seperti itu, hasil akhir lekukan lebih baik dengan diameter yang konstan di seluruh panjang pipa,” bilang Fransisco Mario Ganie, bos knalpot R9 Racing generation.
Berbeda dengan yang dilakukan Agus Tohir, salah satu pengrajin knalpot asal Purbalingga, Jawa Tengah.
Agus yang cari peruntungan di Depok, Jawa Barat masih menggunakan alat bending konvensional, bisa membengkokkan pipa dengan cara di-roll.
“Memang tekukannya kadang membuat diameter pipa berubah. Tapi, bisa kok dikembalikan normal," jelas Agus.
Cara mengembalikan normal menurut agus dengan cara menyelipkan besi bulat di dalam tekukan pipa tadi, trus dipukul-pukul dari luar. (www.motorplus-online.com)