Find Us On Social Media :

Pelayanan Ojek Online Sudah Tak Seindah Dulu

By , Kamis, 8 Juni 2017 | 06:05 WIB

Ojol alias ojek online sekarang, banyak yang mengeluh pelayanannya semakin menurun.

Sudah tak seindah dulu, tuh!

Kalau flash back saat ojol baru muncul. Pelayanan serta fasilitasnya kelihatan banget.

Pelayanan diberikan untuk membedakan dengan ojek konvensional atau pangkalan.

(BACA JUGA: Edukasi Honda Soal Safety Riding Ke Pengendara Ojek Online)

Sampai ada pelatihan khususnya juga lho, yang diberikan kepada para driver ojol tentang safety riding di jalan raya.

Tapi, coba lihat keberadaan ojol sekarang. Banyak yang tidak memberikan pelayanan sebaik dulu.

“Sekarang kalau naik ojek online, sudah gak ditawari masker dan hairnet, jadi kadang prepare sendiri bawa buff kalau mau naik ojol,” curhat Revinda Saputri Hidayanti, karyawan bank yang biasa pakai ojol untuk pergi ke kantor.

Padahal, fasilitas masker maupun hairnet itu sangat berguna bagi pelanggan atau boncengers. Masker tentunya memiliki fungsi mengurangi efek polusi udara.

Semenara hairnet berfungsi menghindari helm yang bau karena dipakai bergantian oleh para pelanggan. Apalagi kalau pas trip kondisi panas terik siang hari, gak kebayang deh helm itu lepeknya gimana.

“Kalau masker masih suka ditawarin, tapi kalau hairnet jarang banget. Mana kadang helm yang disediakan bau, trus pernah juga dapet driver yang bawa motornya ugal-ugalan macam metro mini,” ucap Risca Magustina Z, ibu satu anak yang juga salah satu pelanggan ojol.

Dari pihak pengemudi ojek online memberikan alasan atas kekurangan pelayanan.

“Fasilitas masker dan hairnet memang wajib diberikan pada para penumpang, tapi kadang penumpang gak mau repot pake, mungkin kondisi buru-buru atau ada alasan lain,” ujar Utha, salah satu driver ojol.

Ada pula driver yang curhat sekaligus menjelaskan tentang fasilitas masker dan hairnet.

“Saat pertama kali gabung di ojol, pasti dapet masker dan hairnet masing-masing 50 pcs, tapi kalau habis kita harus beli sendiri, jadi agak berat juga. Apalagi semakin kesini, persaingan makin ketat, jatah buat driver juga semakin menurun karena banyak peraturan baru,” terang Iskandar, yang juga driver ojol.

Kalau sudah begini keadaanya, harus ada tindakan dari pihak managemen. Jangan sampai merugikan pelanggan atau driver sebagai mitra perusahaan.

Masa iya mentang-mentang jadi transportasi favorit tapi pelayanan malah menurun. Harus sedikit bebenah tuh, agar pelanggan semakin nyaman dan driver pun sejahtera. (www.motorplus-online.com)