Selama ini banyak dibahas cara dan persiapan berkendara jauh bagi pengemudi.
Untuk yang dibonceng jarang sekali dibahas seperti apa persiapan dan tata cara membonceng yang baik. Padahal sama pentingnya.
Kelincahan dan reflek pengendara bergantung juga dengan perilaku boncengan.
"Keselamatan berkendara juga bergantung ke penumpang. Harus ingat, luka serius saat kecelakaan justru lebih banyak menimpa penumpang. Makanya pembonceng juga wajib siaga," buka Adi 'Jotos' Sucipto, Instruktur Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati selaku main dealer Honda.
Menurut Adi yang pernah mewakili Indonesia pada kompetisi safety riding di Jepang, pembonceng wajib serasi dan mesra.
(BACA JUGA: Video Parade Test Ride MOTOR Plus)
Tapi mesranya khusus buat pasangan cowok cewek aja ya, jangan sesama jenis, bisa berabe ntar, hahaha..
Soal harus serasi, terutama pada perlengkapan riding. Jangan hanya pengendara yang dilengkapi perlengkapan safety standar.
Pembonceng juga harus menggunakan helm, jaket dan perlengkapan keamanan lainnya. Biar perlindungan yang didapat pengendara dan pembonceng jadi sama.
Mesra juga jadi penentu keselamatan. Maksudnya mesra, untuk pembonceng yakni harus mengikuti gerakan pengendara selama riding.
Posisi duduknya juga harus membuat pengendara nyaman dan mudah mengendalikan motor.
"Tangan berpegangan di pinggang dan dengkul merapat ke paha pengendara. Posisi boncengan seperti ini bikin motor tetap stabil dan aman," tambah Jotos.
Nah, ini pun harus diperhatikan juga, yakni ketika membawa anak selama perjalanan. Menurut pakem safety riding, baiknya tidak membawa anak balita untuk bepergian jauh dengan motor.
Sebab, ada beberapa kejadian balita meninggal dalam dekapan ibunya ketika membonceng. Ini harus jadi perhatian!
Karena banyak ibu yang menggendong balita saat riding, tidak sadar jika anaknya terhimpit atau terlalu tertutup. Akibatnya balita kehabisan oksigen dan meninggal dunia.
"Baiknya kalau bawa balita, pakai mobil atau naik kendaraan umum saja. Kalaupun bawa anak yang sudah agak besar, hindari duduk di depan. Karena ketika terjadi pengereman mendadak, anak bisa terlempar ke depan. Selain itu rawan terkena serpihan aspal, batu ataupun angin yang langsung datang dari arah depan," tutupnya.(www.motorplus-online.com)