Era akhir 1970-an hingga 1990-an juara kelas tertinggi di ajang Grand Prix 500 cc (Sekarang MotoGP) didominasi dua negara saja.
Dua nama tesebut adalah Amerika Serikat dan Australia.
Fakta berbicara nama-nama seperti Kenny Roberts Sr, Wayne Rainey, Kevin Schwantz, Freddie Spencer dan Eddie Lawson merupakan asal Amerika Serikat.
Sementara Wayne Gardner dan Mick Doohan berasal dari negeri Kangguru Australia.
Mengapa mereka bisa mendominasi balapan era tersebut? Jawabannya adalah mereka berasal dari arena balap dirt track atau flat track.
Dan tren knee down atau lutut turun berasal dari sang legenda Kenny Roberts Sr yang menjadi juara dunia periode 1978-1980.
King Kenny sapaannya mengawali karir balapnya di usia 12 tahun di arena dirt track.
Saat itu ia memasangkan mesin pemotong rumput ayahnya di rangka sepeda.
Dengan hanya mesin sederhana tersebut, Roberts akhirnya mendapatkan sponsor dari Suzuki di usianya yang ke-18.
Roberts Sr kemudian masuk ke ajang Grand Prix pertama kali pada tahun 1974 di Assen, Belanda dan langsung meraih podium tiga.
Pada tahun 1978 di musim pertamanya turun semusim penuh di ajang Grand Prix 500 cc ia langsung meraih gelar juara dunia.
Salah satu kunci dari Roberts dalam meraih gelar adalah gaya knee down yang dipeloporinya.
Saat itu gaya membalap rider asal Eropa masih sangat konvensional dengan menjepit tubuh mereka ke tangki saat menikung.
Roberts yang merasa tidak familiar dengan gaya tersebut, coba dengan gayanya sendiri.
Berbekal selotip yang dipasangkan ke bagian lutut baju balapnya ia lakukan gaya menikung ala dirt track di balapan aspal.
Hasilnya? Tiga gelar juara dunia dan gaya tersebut digunakan sebagai gerakan basic dari menikung.
“Saya melihat rider-rider Eropa tidak terlalu dekat ke tikungan. Sementara saya ingin lebih dekat dan itulah yang saya lakukan. Rider-rider Eropa sangat lambat di tikungan pada masa itu dan mereka meremehkan dirt track. Kini mereka banyak melakukan latihan dengan dirt track dan hasilnya seperti ini,” ucap Roberts Sr.
Usai pensiun Roberts Sr mempelopori Ranch of Kenny Roberts untuk melatih rider generasi penerus Amerika seperti Nicky Hayden dan Colin Edwards.
Saat ini ide dari Roberts sudah dicontek Valentino Rossi yang mendirikan Ranch of VR46 di kampung halamannya, Tavuilla, Italia. Sama seperti Roberts, Rossi menanamkan teknik dari dirt track untuk rider akademinya. (www.motorplus-online.com)