Program penjualan motor ekspor ke luar negeri yang digalakan produsen motor Tanah Air ikut membantu konsumen.
Salah satunya, konsumen akan lebih mudah cek masalah injeksi di motornya.
Sebab, ECU di motor baru nantinya akan memakai OBD-II (On Board Diagnostic System) yang support dengan diagnostic tool universal.
“Regulasi motor yang dijual di kawasan Eropa harus menggunakan OBD-II. Seperti Yamaha XMAX sudah pakai OBD-II. Jadi, buat cek masalah injeksi tidak harus pakai diagnostic tool khusus keluaran Yamaha. Bisa pakai diagnostic tool universal asal protocolnya support,” ucap M. Abidin, GM After Sales & Public Relation PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
(BACA JUGA : Diagnostic Tools Injeksi Honda HiDS, Dijual Masal Rp 3,3 Juta)
Slamet Kasianom, Senior Technical PT YIMM menyebut beberapa perbedaan antara ECU OBD-I dan OBD-II.
Di ECU OBD-I seperti yang digunakan Yamaha NMAX, MX-King, YZF-R25 dan lainnya kode kerusakan bisa lihat di panel speedometer.
Ada yang ditunjukan lewat kode kedipan lampu dan ada juga yang lewat angka.
Nah, di OBD-II tanda kerusakan hanya lewat lampu yang menyala tanpa ada kode atau kedipan khusus.
“Buat cek kerusakannya, harus colok ke laptop dan dihubungkan ke aplikasi. Dari situ bisa terlihat lebih detail masalah apa yang terjadi di motor. Lebih mudah karena tidak harus menggunakan diagnostic tool keluaran Yamaha untuk mengeceknya. Data yang keluar juga lebih detail,” papar Slamet.
Artinya, dengan penggunaan OBD-II ini akan lebih banyak muncul bengkel umum yang bisa servise motor injeksi lebih dalam.
Di mobil, sudah banyak tersedia dongle Bluetooth OBD-II yang membuat data ECU bisa terkoneksi ke smartphone.
Dengan aplikasi yang cocok, sobat bisa memantau kondisi mobil langsung dari genggaman.
Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat hal itu juga akan jadi tren di dunia motor.
(www.motorplus-online.com)