Selama ini para bikers sering dituduh jadi biang kerok kemacetan.
Termasuk juga, motor dianggap salah satu sumber polusi udara dan menjadi salah satu alasan untuk membatasi ruang gerak motor di berbagai tempat.
Pelarangan motor di wilayah tertentu tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi juga di beberapa negara seperti China dan akan menyusul di Vietnam.
Di belahan bumi lain, naik motor justru bisa jadi solusi mengurangi kemacetan dan polusi udara.
(BACA JUGA: 4 Cara Aman Menikung)
Sebuah riset dijalankan di Belgia beberapa waktu lalu oleh Isaak Yperman dan Kristof Carlier dari TM Leuven.
TM Leuven sebuah lembaga riset transportasi atau LSM di bidang transportasi.
Hasil risetnya mengemukakan bahwa jika 10% pengguna mobil berganti menggunakan motor sebagai alat transportasi.
Kerugian waktu yang hilang akibat kemacetan saat naik mobil bisa berkurang hingga 40%.
Jika dihitung secara keseluruhan dengan sistem transportasi di negara tersebut, keadaan ini akan menghemat kerugian waktu sebanyak 15.000 jam setiap harinya.
Coba bro kalau 15.000 jam dipakai yang produktif sudah jadi apaan tuh?
Polusi yang dihasilkan oleh motor juga lebih sedikit.
Jika 10% pengguna mobil beralih ke motor bermesin di bawah 250 cc 4-tak dan lolos Euro 3, maka akan mengurangi polusi sebanyak 6%.
Lumayan nih buat jadi referensi para pegiat transportasi. (www.motorplus-online.com)