Bagaikan sulap jika melihat pentas balap motor satu merek Honda Dream Cup (HDC) yang berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah (20/8).
Pasalnya, balap yang dipentas di salah satu jalan utama di Semarang ini tak seperti bisanya yang sirkuit ditutup untuk gelaran balap dalam waktu dua hari.
Jalan Pahlawan di Semarang ini, saat pagi hari masih dipakai untuk kegiatan masyarakat alias car free day hingga jam 9 pagi.
Namun kesigapan dari Racing Comitte dari FR Action pun mampu mewujudkan sirkuit tersebut jadi dalam sekejap tanpa melupakan unsur safety.
(BACA JUGA : Honda Dream Cup Semarang Diserbu Pembalap Pemula)
Menariknya, HDC Semarang berlangsung dalam cuaca yang sangat panas dengan suhu udara mencapai 34 derajat Celcius.
Kondisi ini memaksa pembalap untuk mengatur strategi pintar agar mampu berdiri di podium.
Seperti di jalannya race 1 kelas HDC-1 alias Bebek 150 cc Tune up Seeded dengan pacuan Honda Sonic 150.
Anggi Permana yang selepas start memimpin jalannya balap, harus rela turun posisi ke peringkat 4 setelah sentuh garis finish akibat kondisi motornya mengalami penurunan tenaga.
(BACA JUGA : 400 Motor Honda Konvoi Keliling Peringati Hari Kemerdekaan)
Justru, Fitriansyah Kete yang rekan setimnya mampu juara dengan strategi yang diterapkannya.
"Karena kondisi cuaca sangat panas, saya coba menahan diri untuk tidak fight seiring saya tetap menjaga posisi di barisan depan. Barulah diperengahan lomba saya coba untuk terus maju dan pertahankan posisi terdepan," aku Kete yang berdiri di podium 1. (www.motorplus-online.com)