MOTOR Plus-online.com - Ternyata ban tubeless juga tetap membutuhkan perawatan lho.
Dijelaskan Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries, setidaknya ada 3 cara merawat ban tubeless yang benar.
“Pertama, pakai sesuai peruntukkannya dengan mengacu pada load index dan speed symbol,” terang Jimmy, dihubungi GridOto.com belum lama ini.
Bagi yang belum tahu, load index dan speed symbol adalah panduan yang memberi informasi bagaimana sebuah ban bisa menahan beban dan batas kecepatan maksimum yang aman.
Misalnya jika pada dinding ban tertulis kode 90/80-17 M/C 46S, berarti load index-nya adalah 46. Artinya ban bisa menahan beban hingga 170 kg.
(BACA JUGA: Busi Tipe ini Bisa Untuk Kawasaki Ninja Series Dan Yamaha YZF-R25, Murah Cuy...)
Sedang speed symbol ban tersebut kodenya adalah S, yang artinya ban bisa digeber sampai batas kecepatan maksimum 180 km. Lewat batas kecepatan itu, ban bisa pecah bro.
“Tips kedua, gunakan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrik,” kata Jimmy menambahkan.
Biasanya pabrikan sudah menetapkan standar kebutuhan tekanan angin untuk ban depan dan belakang.
Untuk motor bebek dan skutik, tekanan ban yang ideal biasanya 28-30 psi di depan dan 33 sampai 34 psi untuk ban belakang.
Sementara untuk motor sport, tekanan angin yang dianjurkan adalah 30 psi untuk ban depan dan 34 psi untuk ban belakang.
(BACA JUGA: Bahayanya Jas Hujan Ponco, Bisa Buat Kamu Kopdar Sama Yang Maha Kuasa!)
“Ketiga, apabila bocor, lebih baik tambal pada bagian dalam bannya sehingga tidak merusak ban,” pungkas Jimmy.
Tuh, ban tubeless motor kamu di rumah juga harus dirawat ya biar bisa tahan lama. Harganya kan enggak murah.