MOTOR Plus-online.com - Pada motor bermesin injeksi, biasanya bagian dalam mesinnya sudah banyak terkumpul kerak karbon.
Apalagi kalau jarak tempuh di spidometer sudah tinggi.
Kerak karbon yang terkumpul, membuat motor jadi kurang responsif dan kurang bertenaga.
Apalagi jika masih masih menggunakan bahan bakar beroktan 90 ke bawah sebagai pasokan.
"Iya, kalau yang masih pakai Premium atau Pertalite, pasti motor akan jadi loyo tarikannya," buka Sutisna, Kepala Mekanik, Yamaha Amie Jaya, Depok, kepada GridOto.com (16/10).
(BACA JUGA: Ini Video Dani Pedrosa Lakukan Hal Unik Di Pabrik AHM Di Sunter)
Bagaimana solusinya?. "Lebih baik pakai carbon cleaner paling tidak setiap 3.000 km," lanjut Sutisna.
Sesuai namanya, carbon cleaner akan membersihkan kerak-kerak karbon yang ada di dalam ruang pembakaran, terutama pada piston, klep, termasuk injektor.
Agar lebih mudah dicari, pabrikan motor pun sudah menyediakan cairan pembersih karbon ini.
Seperti Yamaha yang menjual Yamalube Carbon Cleaner dengan harga hanya Rp. 28 ribuan, untuk ukuran 75 ml.
(BACA JUGA: Marc Marquez Dan Dani Pedrosa Lakukan Kunjungan Ke Pabrik AHM Di Sunter)
Cara pemakaiannya pun tergolong mudah. Tinggal tuangkan cairan carbon cleaner ke tangki motor Anda yang masih dalam kondisi kosong.
Setelah diisi cairan tersebut, isilah tangki motor Anda dengan bahan akar agar carbon cleaner teraduk dan tercampur secara otomatis.
Komposisinya, 75 ml carbon cleaner bisa digunakan untuk 5 liter bensin.