MOTOR Plus-online.com - Dengan suhu udara panas menyengat (diperkirakan mencapai 38 derajat cecius pada jam 12:00), dan karakter sirkuit GOR Joyoboyo yang tricky alias tipu-tipu, pembalap dihadapkan pada masalah kompleks.
Selain ketahanan mesin, dan grip ban, setting suspensi juga turut menentukan kemenangan.
Hal ini diungkap Abdul Rahman Sidik selaku chief mechanic untuk suspensi tim Bromo Jayamix Dinar Cahya FDR NHK Robi Kate.
“Teman-teman sesama mekanik banyak yang berpendapat sama dengan saya, bahwa karakter sirkuit ini tricky. Terutama R9 berupa tikungan tusuk konde (U turn) yang langsung disambut R10 yang sedikit bergelombang. Salah ambil line atau telat manuver langsung lewat…” buka Sidik.
(Baca juga: Marc Marquez: Enggak Ada Andrea Dovizioso, Balapan Jadi Mudah)
Dari sini diambil cara strategi setup suspensi.
“Kompresi diturunkan, supaya tidak terlalu dribble (mantul-mantul) saat hard braking masuk tikungan, dan roda tetap mendapat traksi yang baik saat keluar tikungan,” papar Sidik.
Berkat racikan suspensi ini, pembalap tim Bromo Jayamix Dinar Cahya FDR NHK Robi Kate Syamsul Arifin atau kerap disapa Ipin, sukses merebut pole position pada sesi kualifikasi (Sabtu, 21/10) di kelas bergengsi YCR 1 (MP1) atau Moped 150cc TU – Seeded.
Sayang pada babak final (Minggu, 22/10), justru Ipin DNF alias gagal finish!
(Baca juga: Google Mask OSBE Rainbow Ini Melindungi Bikers Dari Debu Dan Kotoran Saat Riding)
Padahal di lap-lap awal hingga pertengahan, Ipin sempat bertarung ketat dengan Wildan Goma, bahkan sempat cetak best time 42.293 detik.