Find Us On Social Media :

Ari Banda : Transponder Error Bukan Karena Sudah Tidak Layak Pakai

By Mohammad Nurul Hidayah, Kamis, 23 November 2017 | 13:30 WIB
Final seri 3 Motorprix digelar di Gelora Bung Tomo, Surabaya. (Motorplus/Candra)

MOTOR Plus-online.com - Ari Banda, programer timing system Hot Laps yang bermarkas di BSD, Tangerang angkat bicara soal transponder yang kerap error atau ngaco.

Ini juga masih berkaitan dengan rencana PP IMI yang akan menggunakan 1 penyedia jasa timing system untuk balap level Kejurnas tahun depan.

Salah satu alasan rencana program itu dibuat karena ada beberapa timing system yang error ketika digunakan yang berujung banyaknya protes peserta.

Diprediksi sudah berumur dan tidak layak pakainya timing system yang membuat error itu sering terjadi.

(BACA JUGAPemilik Timing System Balap Kurang Setuju dengan Program Terbaru PP IMI)

Namun, Ari Banda menolak anggapan kalau error hanya terjadi karena timing system sudah tidak layak pakai.

"Transponder sudah berumur sebenarnya tidak apa asalkan di-maintenance dengan baik. Kami para vendor juga selalu mengupdate software setiap tahun agar kerjanya terus maksimal," ucap Ari.

"Alat transponder sangat peka dengan listrik. Makanya, jika listrik tidak stabil atau ruang kendali berada dekat sound system atau gardu listrik itu akan memicu eror juga," tambahnya.

Ari meyakinkan, jika vendor penyedia jasa timing system balap harus memperbarui alatnya setiap tahun akan sangat memberatkan.

(BACA JUGASalut! Demi Balap Nasional, Ini Perbaikan Yang Dilakukan PP IMI)

Sebab, alat ini memang berharga sangat mahal dan didesain kuat dan tahan lama.

Bukan alat yang setiap tahun harus diganti baru.

"Kalau kita diharuskan update terus transponder dengan type terbaru, saya rasa akan berat bagi team timing. Untuk 1 set timing system komplit harganya bisa lebih dari Rp 400 juta," tuturnya.

"Menurut saya yang harus dibenahi SDM-nya. Kalau perlu buat semacam pertemuan operator-operator timing system yang difasilitasi oleh IMI. Sharing apa kendala di lapangan dan bagaimana cara mengatasinya," sarannya.