MOTOR Plus-online.com - Mengganti knalpot racing pada motor dianggap menjadi cara paling simpel untuk meningkatkan tenaga mesin motor.
Hasil pengujian MOTOR Plus, penggantian knalpot bisa meningkatkan tenaga motor hingga 3 hp.
Namun, banyak pertanyaan saat ingin mengaplikasi knalpot racing di motor injeksi.
Terutama tentang apakah wajib mengganti ECU programable atau pasang Piggyback saat ganti knalpot racing di motor injeksi?
(BACA JUGA : Awas! Polisi Langsung Datangi Bengkel Buat Razia Knalpot Racing)
"Hanya mengganti knalpot saja tidak cukup menaikan performa, malah banyak yang mengalami power motor ngedrop di tarikan awal," kata Koko Adiyaksa, manajer Sportisi Motor Sport, Rawamangun, Jakarta Timur.
Menurut Koko, dibeberapa motor power malah berat ditarikan awal karena kekurangan suplai bahan bakar dan pasokan udara yang kurang pas.
"Solusinya agar pasokan bahan bakar dan udara bisa disetting yaitu dengan memasang piggyback atau ECU stand alone," beber Koko.
"Kalau di motor yang masih menggunakan karburator mah tinggal ganti spuyer beres. Nah di motor injeksi harus mapping," tambahnya.
(BACA JUGA : Nih Penyebab Ada Air di Moncong Knalpot, Enggak Perlu Khawatir!)
"Dalam penyetelan piggyback juga tidak boleh sembarangan, harus pas sesuai kebutuhan mesinnya," pungkasnya.
Meski begitu, masalah ini tidak muncul di semua jenis motor dan knalpot racing.
Beberapa hasil tes MOTOR Plus menunjukan tetap ada kenaikan tenaga pada motor saat menggunakan knalpot racing.
Kenaikannya tergantung jenis motor dan knalpot yang dipakai.
Tapi tetap, penambahan Piggyback atau ECU stand alone bisa membuat peningkatan tenaga lebih optimal.