MOTOR Plus-online.com - Tahun 2015 silam, Castrol Magnetic mengumumkan hasil survei yang menempatkan Jakarta sebagai kota termacet nomor satu di seluruh dunia.
Nah, riset terbaru dilakukan Inrix Global Scorecard belum lama ini menempatkan Jakarta sebagai kota termacet nomor 19 di seluruh dunia.
Berarti ada perbaikan kondisi lalu lintas di Jakarta hingga posisinya lebih bagus. Masa sih?
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu angkat bicara mengenai peringkat terbaru kemacetan di Jakarta.
Jusri menilai posisi Jakarta yang berada di peringkat 19 tidak bisa dijadikan patokan sudah ada perbaikan perilaku warga dalam berlalu lintas.
(BACA JUGA : Cabut Pen Piston yang Macet Akibat Kehabisan Oli, Begini Caranya BroCabut Pen Piston yang Macet Akibat Kehabisan Oli, Begini Caranya Bro)
Bagi Jusri, kemacetan di suatu kota bukan semata-mata karena perilaku berlalu lintas.
Tapi juga karena populasi kendaraan yang tidak sebanding dengan pertambahan jumlah jalan.
Sehingga faktor penyebab kemacetan antara satu kota dengan kota lainnya tidak bisa disamakan.
Jadi Jakarta dengan San Fransisco atau Jakarta dengan Bogota berbeda faktor-faktornya. Kalau di Jakarta saya melihat kemacetan lebih disebabkan rendahnya intelektual dan kedisiplinan dalam berlalu lintas," kata Jusri kepada KompasOtomotif, Jumat (22/12/2017).
Sebagai perbandingan, riset yang dilakukan Inrix Global Scorecard dilakukan dengan menganalisis rata-rata jam yang dihabiskan dalam kemacetan untuk 1.064 kota di 38 negara.