MOTOR Plus-online.com - Khusus di Indonesia, hujan bisa terjadi kapan dan dimana saja.
Termasuk pada saat gelaran balap MotoGP, hujan sering membasahi lintasan sirkuit.
Tahukah kamu kalau ternyata ada perbedaan spek rem MotoGP untuk balapan kering dan hujan?
Saat kering MotoGP menggunakan cakram yang terbuat dari bahan karbon berukuran 340 mm.
(BACA JUGA: Ajib! Baru Diluncurkan, BMW G 310 GS Kasih Diskon Sampai Rp 7 Juta)
Penggunaan karbon dipilih karena mampu menahan panas hingga 800 derajat celcius untuk menghentikan motor dari kecepatan lebih dari 300 km/jam.
Bandingkan dengan panas dari cakram motor biasa yang cuma bisa tahan disuhu kerja 400 derajat celcius.
Namun, cakram karbon tidak akan berguna pada kondisi balapan hujan.
(BACA JUGA: Bikin Nangis! Video Mendiang Marco Simoncelli Saat Beraksi dan Ucapan Ulang Tahun dari Fans)
Sebab cakram karbon harus dipanaskan minimal di angka 200 derajat celcius agar mampu bekerja secara maksimal.
Jika tidak, pasti pacuan motor MotoGP seperti tunggangan Valentino Rossi atau Marc Marquez bakal nyelonong jika memaksakan menggunakan cakram karbon saat balapan hujan.
Jika balapan digelar dalam kondisi hujan maka cakram dari baja yang berukuran sama yakni 340 mm bakal digunakan menggantikan peran dari cakram karbon tadi.
(BACA JUGA: Tambah Tahu! Ini Dia Motor Pengguna Sistem Pengapian CDI Pertama yang Diproduksi Massal)
Pasalnya cakram baja tidak perlu suhu tinggi untuk bekerja maksimal.
Selain suhu balapan dalam kondisi hujan bakal lebih rendah, kecepatan dari motor tentu akan lebih rendah ketimbang balapan digelar dalam kondisi kering.
Cakram baja juga digunakan di kelas Moto2 dan Moto3 dalam kondisi balap apapun baik kering maupun basah.