MOTOR Plus-online.com - Cukup banyak kasus mesin jebol setelah aplikasi kem berdurasi dan ber-lift tinggi.
Baik itu hasil custom, ngopy punya teman, atau pakai produk aftermarket.
Paling sering, terjadi klep bengkok atau piston bolong karena baku hajar.
“Problem tersebut, umumnya terjadi lantaran ketidaktahuan akan peruntukan dari kem yang diaplikasi. Main asal pasang dan motor langsung digas pol,” bilang Ugi, punggawa FourtyOne Motorsport di Jl. Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.
Padahal, jika kem dirancang buat mesin kompetisi yang umumnya bagian cylinder head sudah dioprek sana-sini, sudah pasti profilnya akan dibuat beda dari yang didesain bagi mesin harian.
(BACA JUGA : Sejarah Honda Nova Tena 110RS Ahmad Jayadi, Ayam Jago Teristimewa!)
Misalnya, sudut kemiringan klep sudah diubah.
Atau, kem tersebut butuh penyesuaian lagi kayak harus ganti per klep yang lebih keras guna menghindari terjadinya floating (gerakan klep ngambang) di putaran tinggi.
Lainnya, perdalam coakan klep di piston dan sebagainya.