MOTOR Plus-online.com - Awas jangan salah! Yang kita bahas cara cek kebocoran kompresi (k) bukan rasio kompresi (rk) karena beda arti.
Rasio kompresi menyatakan perbandingan volume total silinder dan ruang bakar.
Sedang kompresi menyatakan tekanan di dalam silinder pada akhir langkah kompresi.
Kompresi ini menyatakan tekanan terbesar pada saat langkah kompresi.
(BACA JUGA: Ngeri! Detik-detik Andrea Iannone Tersungkur dan Kepalanya Membentur Motor Lain)
Yaitu, ketika piston menempatkan campuran bahan bakar dan udara sebelum disambar api busi.
Mekanik balap biasanya mencari tahu besar tekanan di dalam silinder untuk mengecek kebocoran kompresi.
“Kebocoran kompresi bisa terjadi akibat ring seher mulai lemah, klep bocor atau jarak antara seher dan liner sudah longgar,” kata Hasyim Sonedi, mekanik yang tahun lalu bergabung di tim Astra Honda Racing Team (AHRT).
(BACA JUGA: Bos Ducati Dukung Indonesia Jadi Penyelenggara MotoGP, Bagaimana dengan Dorna Sport?)
Syarat mesin mau hidup, tekanan atau kompresi berakibat tenaga mesin menjadi lemah.
Atau bahkan, tidak hidup sama sekali.
Syarat mesin bisa hidup, tekanan atau kompresi motor standar minimal sekitar 9-12 kg/cm2.
Jika kurang dari itu, dipastikan mesin akan kurang bertenaga bahkan tidak hidup sama sekali.
Menurut Hasyim, kalau di motor balap angka kompresi bisa mencapai 20 kg/cm2.
(BACA JUGA: Bukan Marc Marquez, Ini Calon Juara Dunia MotoGP 2018 Menurut Valentino Rossi)
Cara gampang cek kebocoran kompresi, diperlukan alat ukur yang namanya compression gauge.
Dipasangkan menggunakan adaptor yang dicolok ke lubang busi yang telah dicopot businya.
Lanjut motor dislah menggunakan kick starter, atau tinggal pencet elektrik starter untuk memutar mesin.
Sobat tinggal perhatikan jarum pada compression gauge.
Perhatikan tekanan maksimal di dalam silinder saat mesin distart.
(BACA JUGA: Astaga! Detik-detik Truk Terbalik Timpa Angkot dan Rusak Puluhan Yamaha MX King Baru)
Makin besar angka yang ditunjukan compression gauge, makin bagus.
Berarti, komponen rapat dan bisa menghasilkan tenaga besar.
Tinggal dicatat berapa tekanan terbesar yang ditunjukan oleh jarum.
Angka ini yang akan digunakan sebagai patokan pengecekan kondisi part di silinder mesin.
Misalkan didapat angka 12 kg/cm2.
(BACA JUGA: Ngilu! Detik-detik Biker Boncengan Bertiga Dihajar Motor dari Belakang, Ini Kondisinya)
Nah, di motor balap ini bisa dijadikan patokan.
Misalnya, setelah digunakan di race 1 tenaga mesin ngedrop.
Silahkan dicek kembali kompresinya.
Jika, setelah dicek jarum di compression gauge masih menunjukan angak 12 kg/cm2, bisa disimpulkan masalah bukan terjadi pada silinder.
Bisa di kopling, pengapian, sistem penyembur bahan bakar atau yang lainnya.
Namun, jika saat pengukuran angka kompresinya menurun, bisa jadi ada kebocoran di dalam silinder.
(BACA JUGA: Mantap Jiwa! Video Yamaha RX King 'Kawin Silang' Kawasaki Ninja 150, Suaranya Garing Abis)
Bisa karena skir klep, ring piston yang mulai loyo atau yang lainnya. Silahkan saja dibongkar head silinder untuk memastikan.
Yang pasti, dengan cara gampang cek kebocoran kompresi ini mekanik bisa lebih cepat mendeteksi masalah pada motor.
Kan buang tenaga dan waktu jika sudah membongkar head silinder ternyata tidak terjadi masalah pada bagian ini.
Makanya, pengukuran kompresi cukup penting pada motor balap yang digunakan pada kondisi ekstrim.