MOTOR Plus-online.com - Nitrogen makin dikenal saat ini karena gerai pengisi angin ban kendaraan dengan embel-embel unsur kimia ini sudah banyak.
Dibanding pengisian angin biasa yang mengandalkan oksigen, biaya pengisian nitrogen jauh lebih mahal.
Biaya pengisian nitrogen untuk sepeda motor misalnya, dikenakan Rp 5.000 per ban.
Bandingkan dengan pengisian angin biasa yang bisa dibilang "seiklhasnya", kadang digratiskan.
(BACA JUGA: Kenalin Nih Sama 5 Jenis SIM yang Ada di Indonesia )
Nah, ada beberapa anggapan yang berkembang di masyarakat mengenai penggunaan nitrogen terhadap ban.
Dihimpun dari keterangan beberapa pengelola outlet ban hingga mekanik, berikut beberapa mitos mengenai nitrogen dan penjelasan mengenai kebenarannya:
1. Nitrogen bikin ban sulit kempes. Benar.
Kadar air yang lebih sedikit membuat nitrogen lebih sulit memuai saat dipakai di cuaca panas.
2. Nitrogen bikin ban lebih awet. Benar.
Sebab, dengan tekanan yang lebih stabil, karet ban tidak mudah rusak karena benturan.
3. Nitrogen tidak bisa dipakai di pelek jari-jari. Salah.
Kadar air yang lebih sedikit, potensi karat pada pelek jari-jari justru bisa dicegah jika menggunakan nitrogen.
4. Nitrogen hanya bisa diisi ke ban tubeless. Salah.
Lebih stabilnya tekanan nitrogen justru mengurangi dampak pemuaian akibat panas pada ban yang pakai ban dalam.
5. Nitrogen bikin motor lebih mudah dikendarai. Tidak sepenuhnya benar.
Tekanan nitrogen memang lebih stabil sehingga membuat ban sulit kempes. Tapi sepanjang tekanan ban dengan angin biasa selalu terjaga, motor juga mudah dikendarai.
6. Nitrogen bikin bahan bakar awet. Tidak sepenuhnya benar.
Salah satu penyebab borosnya bahan bakar memang karena kurangnya tekanan pada ban.
Walaupun tekanan nitrogen lebih stabil, bahan bakar kendaraan dengan ban yang diisi angin biasa juga bisa hemat sepanjang tekanan ban selalu terjaga.