MOTOR Plus-online.com - Setelah race MotoGP Qatar, Maverick Vinales buka-bukaan tentang performa motornya.
Hasil di race MotoGP, menjadi bukti kalau hasil kerja keras Vinales meriset motor selama 3 bulan gagal.
Semuanya tidak bisa terpakai sepanjang seri MotoGP tahun ini.
Namun, Vinales justru senang dengan apa yang didapatnya pada race MotoGP Qatar ini.
(BACA JUGA : Apa yang Salah? Valentino Rossi Sampai Melongo Habis Ngobrol dengan Dovi dan Marquez di Podium)
"Setelah sesi FP4, tim dan saya akhirnya menemukan setingan yang tepat pada motor. Setingan yang tepat itu membuat kerja keras kami selama 3 bulan ke belakang sia-sia," ucap Vinales.
Disebut sia-sia karena hasil dari kerja keras mereka selama 3 bulan itu memang tidak terlihat.
Namun, ubahan motor dalam satu hari justru yang bisa membuat YZR-M1 menjadi jinak di tangan Vinales.
"Tim menemukan cara untuk mendapatkan cengkraman lebih pada ban belakang. Itu membuat saya lebih nyaman di atas motor. Saya juga lebih percaya diri ketika masuk tikungan," tambah Vinales.
(BACA JUGA : Bukan Motor, Ini yang Bikin Johann Zarco Susah di Lap-lap Akhir MotoGP Qatar)
Meski mendapat setingan yang pas, ternyata setting elektronik motor Vinales belum betul di MotoGP Qatar.
"Harusnya memang dikalibrasi ulang tetapi waktunya tidak cukup. Dengan cengkraman yang lebih bagus saya bisa menambahkan tenaga mesin ke roda belakang," tuturnya.
Yup, selama ini Vinales dan tim membatasi tenaga dari mesin agar ban belakang tidak terlalu banyak sliding.
Itu akibat minimnya traksi roda belakang yang dimiliki M1.
Sekarang saat traksi sudah didapat Vinales bisa menambah power mesin agar semakin cepat ketika berakselerasi.