MOTOR Plus-online.com - Pemilihan jenis ban untuk sepeda motor terkesan mudah dan sepele, tinggal melipir ke bengkel penjual ban, milih ban lalu dipasang, beres deh.Namun, fakta dan kualitas tidak semudah itu bray, efeknya salah pilih ban bisa berbahaya di jalan dan bisa boros bbm juga loh.Produk karet hitam aftermarket makin banyak pilihan dan tak heran banyak bikers pasang ban di luar ukuran yang direkomendasikan.Tidak sampai di situ, ban juga memiliki karakter berbeda-beda antara ban satu dengan yang lainya.
(BACA JUGA: Jarang yang Sadar, Mengganti Ban Motor Saat Musim Hujan Bahaya, Taruhannya Nyawa)Untuk itu jika ingin membeli ban harus di sesuaikan dengan kebutuhan apalagi jika digunakan untuk harian.Jika jalanan di daerah sobat masih banyak jalanan yang rusak sebaiknya jangan membeli ban tipe soft compound karena karakter ban ini khusus di jalanan aspal.Jika dipaksakan tentunya akan beresiko terhadap kestabilan berkendara.Supaya enggak bingung memilih ban, nih MOTOR Plus kasih panduan 10 tips memilih ban motor untuk harian.
(BACA JUGA: Jalan Aspal atau Beton yang Bikin Ban Motor Cepat Habis? )1. Ban Kering dan BasahBan pada tipe ini memiliki fungsi yang sangat baik, yakni dapat digunakan dijalanan yang basah atau kering.Ciri dari ban ini memiliki alur yang tidak terlalu banyak dan traksinya sangat bagus.Jenis ban inilah yang paling banyak digunakan di Indonesia karena iklimnya yang tropis.
(BACA JUGA: Ini Fungsi Penting Pentil Ban Motor Gan, Pentil ya Awas Jangan Ngeres!!)Untuk membedakan jenis ban ini sobat bisa melihatnya di bagian spesifikasi yang tertera pada ban.Biasanya pabrikan seringkali menuliskan tipe wet, dry atau wet dry.2. Ban KeringBan tipe kering ini memiliki sedikit alur atau bahkan tidak memiliki alur sama sekali.
(BACA JUGA: Mantap Jiwa! Cuma Modal Rp 5 Ribu Bisa Bikin Ban Motor Jadi Anti Kempes)Ban tipe basah ini memiliki traksi terbaik saat digunakan pada jalanan yang kering.Sehingga ban sangat nyaman ketika dipakai dijalanan yang kering tanpa sobat khawatir akan terpeleset atau selip.Namun ketika ban tipe kering ini menemui jalan berair atau basah hendaknya ente harus hati-hati.3. Ban Basah
(BACA JUGA: Jarang yang Tahu.. Ganti Ban Motor Balap Bisa Secepat F1, Lihat Videonya)Jenis Ban tipe basah ini digunakan khusus untuk jalan yang kerap kali basah.Ban tipe basah memiliki ciri banyaknya alur yang menjangkau hingga tepi ban.Alur pada ban ini bertujuan untuk membuang air saat ban berputar melewati jalan yang basah dan berair, namun traksi ban ini akan menurun di jalanan yang kering.Sehingga ban tipe basah ini akan cepat habis atau terkenal dengan istilah "gundul" jika digunakan dijalanan yang kering.
(BACA JUGA: Ban Motor Sering Kempes Walau Sudah Isi Nitrogen? Ini Dia Biang Keroknya)
4. Sesuaikan Ukuran Banukuran ban motor tentu tidak sama semua tergantung dari pelek yang di pakai.Namun standard ukuran ban yaitu 70/90 dan 80/90 seuntuk motor injection atau metic biasanya 80/90 dan 90/90.Semua ukuran ban ini sudah di sesuaikan oleh pabrik untuk kondisi motor tertentu.
(BACA JUGA: Mitos atau Fakta, Kompon Ban Motor Bisa Mati? Ini Kata Ahlinya)5. Koreksi Tahun Pembuatan BanUntuk melihat tahun pembuatan anda bisa melihat kode pada ban umumnya kode tersebut misalnya 1014 mempunyai arti 10 merupakan minggu ke 10 dan 14 adalah tahun.selalu perhatikan hal ini agar ban motor anda awet dan tetap berkualitas.6. Perawatan Pada Ban
(BACA JUGA: Mengejutkan! Apakah Ban Motor Wajib Pakai Cairan Anti Bocor? Ini Penjelasan Ahlinya)untuk hal ini sering kali kita tidak memperhatikan karena kita berada di iklim tropis kemungkinan besar suhu pada aspal relatif akan berubah-ubah.Ban import belum bisa menjamin dengan keadaan dan kondisi iklim yang di indonesia, pada umumnya ban di pasaran khususnya wilayah indonesia mempunyai tingkat keawetan cenderung lebih singkat.Yaitu sekitar 1-2 tahun namun untuk ban import biasanya sampai 2 tahun tapi semua ini belum tentu semua tergantung bagaimana cara merawat ban.7. Pilih Ban Dengan Permukaan Telapak Sedang