Find Us On Social Media :

Penyesuaian Pajak Yang Besar Bikin BMW Motorrad Bagai Buah Simalakama

By Arseen, Jumat, 7 September 2018 | 14:36 WIB
BMW Motorrad meluncurkan F850 GS terbaru (Reyhan Firdaus / GridOto.com)

MOTOR Plus-online.com - Langkah perubahan PPh ini diungkapkan untuk menahan pertumbuhan impor sebesar 24,5 persen Januari-Juli 2018 sedangkan ekspor hanya naik 11,4 persen.

Kondisi ini menyebabkan neraca transaksi berjalan pada semester I/2018 sebesar 2,6 persen dollar AS.

Motor besar dengan mesin diatas 500 cc terkena kenaikan 2,5 persen yakni dari 7,5 persen menjadi 10 persen.

Salah satu yang terpengaruh adalah BMW Motorrad.

(BACA JUGA: Setelah Ditelusuri, Ternyata Ahok dan Bripda Puput Jago Naik Motor)

Produsen roda dua yang terkenal dengan produk motor-motor bermesin besar ini termasuk yang terpengaruh dengan kebijakan pemerintah tersebut.

CEO PT Maxindo Moto BMW Motorrad Indonesia, Joe Frans mengungkapan dilema yang tengah dihadapi pihaknya terkait peraturan ini.

"Sejujurnya saya cukup dilema. Di satu sisi saya sangat mengharapkan kemajuan dan keberhasilan Indonesia (melewati kondisi ekonomi). Tetapi satu sisi aturan ini akan menyulitkan produk yang kita dagangkan," ucap Joe saat dihubungi, Kamis (7/9/2018).

Joe mengungkapkan meski berstatus motor besar, produk BMW Motorrad sudah mengusung beragam teknologi yang membantu pengalaman berkendara masyarakat Indonesia.

(BACA JUGA: Pajak Motor Mewah Akan Dinaikan Hingga 190 Persen, Nih Kategorinya)

Termasuk teknologi rendah emisi karena BMW Motorrad sudah mengikuti Euro 5.

Salah satu yang diperhatikan Joe adalah definisi moge atau motor besar.