MOTOR Plus-online.com - Sebagai informasi, biasanya spesifikasi DOT yang dianjurkan tertulis pada tutup master rem.
DOT adalah kependekan dari Department of Transportation, yang menunjukan angka ketahanan panas minyak rem.
DOT 3 memiliki titik didih 205 derajat Celcius, DOT 4 230 derajat Celcius, dan terakhir adalah DOT 5.1 yang memiliki titik didih sampai 270 derajat Celcius.
Sudah bukan rahasia lagi penggunaan minyak rem dengan DOT yang tidak sesuai bisa bikin rem jadi blong.
Bukan menakut-nakuti, tetapi risiko itu memang mengancam.
(Baca juga: Demi Keselamatan, Pilih Minyak Rem Motor Enggak Boleh Sembarangan Lho, Perhatikan Hal Ini)
Mirisnya, masih banyak pengendara yang meningkatkan spesifikasi DOT pada sistem pengeremannya.
Harapannya agar rem lebih pakem, padahal itu bisa mengancam nyawa juga Sob!.
"Minyak rem dengan DOT lebih tinggi punya kandungan kimia yang lebih keras. Bahaya kalau dipaksa dipakai di sistem pengereman yang harusnya pakai minyak rem DOT lebih rendah," ucap Inge Harsono, selaku Quality Control – R&D Manager PT Autochem Industry yang produsen minyak rem Prestone.
"Pakai minyak rem DOT lebih tinggi di sistem pengereman yang tidak seharusnya bisa bikin karet di sistem pengereman lebih mudah getas. Karena getas bisa terjadi kebocoran dan bikin rem blong," tambah Inge.
(Baca juga: Yang Punya Motor Matik Wajib Tahu, Ternyata Ini Fungsi Roller di CVT)
Nah, bukan cuma mengganti minyak rem yang punya DOT lebih tinggi yang bisa berbahaya.
Namun, menggunakan minyak rem dengan DOT yang lebih rendah juga sama bahayanya.
Sebab, minyak rem dengan DOT lebih rendah punya titik didih yang lebih rendah juga.
Itu bisa membuat minyak rem gampang mendidih dan memunculkan angin palsu yang bikin rem blong di sistem pengereman.