MOTOR Plus-online.com - Banyak yang belum tahu, cairan anti bocor ternyata ada efek negatifnya lho.
Bukan cuma bisa menimbulkan karat di pelek, tapi juga bisa merusak ban lho.
Karena cairan anti bocor mengandung senyawa kimia yang mempengaruhi masa pakai karet ban.
"Kan bentuknya cair, jadi dia bikin karet cepat tua lalu karakter kompon ban akhirnya berubah," kata Andreas Aldrin, owner Rumah Ban Motor di Cilandak, Jakarta Selatan.
(BACA JUGA:Makin Ketat, Mulai 1 Oktober Pemilik Motor Harus Cantumkan Nomor Telpon dan Alamat Email di BPKB)
Selain itu, cairan anti bocor banyak dibilang bisa bikin karet ban yang semakin keras.
"Keras menyebabkan karet ban jadi getas atau mati. Alhasil traksi ban terhadap aspal berkurang dan pastinya memperpendek pakai umur ban," lanjutnya.
Kalau traksi ban terhadap aspal berkurang bisa menimbulkan slip.
Kebayangkan kalau kamu lagi belok tiba-tiba ban getas akibat cairan anti bocor kemudian kehilangan traksi?
(BACA JUGA:Kabar Bagus, Pembalap Indonesia Dimas Ekky Bakal Berlaga di Balap Moto2)
Hingga saat ini, pabrikan ban sendiri memang tidak merekomendasikan penggunaan cairan anti bocor.
"Pabrikan ban FDR enggak merekomendasikan cairan anti bocor untuk ban tubeless," terang Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries, beberapa waktu lalu.
Alasannya kurang lebih sama dengan yang dijabarkan di atas.
Terutama soal sifat korosif yang berada pada cairan anti bocor itu.