Find Us On Social Media :

Banyak Yang Belum Tahu, Begini Ternyata Cara Kerja VVA di Mesin Yamaha

By Arseen, Senin, 15 Oktober 2018 | 06:00 WIB
Kem motor VVA punya 2 profil kem isap (Dok MOTOR Plus)

MOTOR Plus-online.com - Di grup Yamaha Lexi di Facebook masih banyak yang menanyakan di kecepatan berapa sistem VVA mulai bekerja.

Padahal, VVA bekerja bukan berdasarkan kecepatan motor, tetapi berpatokan pada putaran mesin motor atau yang dikenal dengan rpm.

Contohnya selenoid actuator di Yamaha NMAX bekerja pada 6.000 rpm saat akselerasi dan 5.500 rpm saat deselerasi.

Selenoid actuator adalah komponen yang berfungsi untuk mendorong pin untuk berpindah ke profil kem lebih tinggi.

Ingat, dalam sistem VVA, kem yang digunakan memiliki dua profil kem isap dan satu profil kem buang.

(BACA JUGA: Siapkan Uang Segini Buat Servis Lengkap Vespa GTS 150 di Bengkel Spesialis)

Satu profil kem isap untuk memfokuskan tenaga di putaran bawah dan satu profil kem lagi untuk membuat tenaga atas motor lebih jalan.

Mesin Yamaha All New R15 VVA (Youtube)
"Tujuannya untuk mendapatkan performa yang baik di semua putaran mesin. Dengan satu profil kem, biasanya akan ada yang dikorbankan. Kalau bawahnya enak atasnya kurang bertenaga, begitu juga sebaliknya. Dengan VVA yang memiliki dua profil kem, atas-bawah selalu bertenaga," yakin M Abidin, GM Aftersales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Sederhananya, saat motor berjalan dibawah putaran mesin 6.000 rpm maka akan bekerja pada profil kem isap satu yang ditujukan untuk putaran mesin rendah.

Nah, ketika mesin digeber melebihi 6.000 rpm maka secara otomatis selenoid akan diperintahkan ECU untuk mendorong rocker arm isap pindah ke profil kem lebih tinggi.

(BACA JUGA: Upgrade Sistem Rem Belakang Suzuki GSX-R150, Makin Pakem Pakai Part CBR250RR)

Begitupun saat deselerasi, saat putaran mesin kurang dari 5.500 rpm otomatis dorongan selenoid actuator akan berhenti sehingga mesin bekerja di profil kem yang lebih rendah lagi.

Teknologi VVA inilah yang bikin tenaga mesin bisa terasa terus mengisi di setiap putaran mesin, dan bisa bikin konsumsi BBM lebih irit.

Jadi ingat, bekerjanya bukan berdasarkan kecepatan motor, tetapi berdasarkan putaran mesin.