MOTOR Plus-online.com - Sudah tahu belum sejarah awal dari lampu sein?
Lampu sein alias riting punya fungsi penting ketika riding, soalnya berguna untuk memberi tanda kepada pengguna jalan lain kalau kita ingin berbelok.
Tapi yang disayangkan adalah banyaknya pengendara yang belum sadar pentingnya lampu sein, seperti langsung berbelok tanpa lampu sein misalnya.
Malah kadang banyak pengendara yang sudah menyalakan lampu sein tapi masih suka memberikan kode lambaian tangan, soalnya banyak pengguna jalan yang enggak sadar kalau lampu sein sudah dinyalakan.
Banyak Yang Belum Tahu, Ini Loh Namanya Benda Bulet Yang Ada di Jalan, Harganya Lumayan!
Waspada, Mulai Tahun Depan Kendaraan Selain Pelat B Langsung Kena Tilang Sistem ETLE
Sebelum semua itu terjadi, apa kalian tahu bagaimana sejarah lampu sein?
Ternyata, pada peralihan abad ke-18, mobil berbahan bakar bensin sudah banyak karena dinilai lebih cepat dari tenaga kuda.
Namun meski bergerak lebih cepat dan efisien, penggunaan mobil sering menimbulkan kecelakaan.
Kecelakaan yang sering terjadi adalah tabrakan pada saat ditikungan.
Video Cara Gampang Cek Kondisi Busi di Motor Injeksi, Beda Lho dengan Karburator
Mulai dari tahun 1920-an beberapa produsen kendaraan di Jerman mulai menciptakan lonceng dan peluit uap.
Lonceng tersebut dipasangkan pada kendaraan produksi mereka dan berfungsi sebagai tanda untuk berbelok.
Jika lonceng berbunyi sekali, tandanya mobil akan berbelok ke kanan.
Jika lonceng berbunyi dua kali, berarti mobil akan berbelok ke kiri.
Ada Apa nih? Kok Banyak Pengendara Motor Yang Lewati Jalan KH Noer Ali, Bekasi, Berkeluh Kesah
Namun ternyata, penggunaan lonceng sebagai tanda belok ini pun tidak efektif karena ramainya aktivitas lalu lintas.
Bunyi lonceng justru membingungkan pengguna mobil lainnya karena bersahut sahutan.
Oleh karena itu, bunyi lonceng menjadi tidak jelas.
Maka dari itu pada tahun 1930-an dibuatlah sebuah alat indikator berupa lampu tambahan kanan-kiri yang dipasang di bagian depan dan belakang mobil.
Pengguna kendaraan hanya perlu menekan tombol kontak yang telah tersambung dengan lampu indikator.
Alat inilah yang dinamakan lampu sein dan masih digunakan hingga saat ini pada mobil dan kendaraan lainnya.
Kata sein sendiri diserap oleh masyarakat Indonesia dari bahasa Inggris, sign yang berarti tanda.
Sedangkan riting adalah Bahasa Jawa untuk sein yang diserap dari bahasa Belanda, richting yang berarti arah.
Jadi begitu ceritanya Sob... Jangan lupa pakai lampu sein ya kalau mau belok!