MOTOR Plus-online.com - Banyak mekanik yang menambal rongga kruk as dengan maksud menambah power mesin 2-tak.
Sehingga coakan di kruk as jadi tertutup. Apa logikanya?
Menambal rongga kruk as banyak mekanik yang menafsirkan itu balancing.
"Padahal itu untuk menaikkan kompresi primer. Agar ruang karter jadi padat," jelas Sumantri Eko Suputro dari Warkop Performance.
Jika kompresi di ruang karter jadi padat, gas bakar dari ruang karter lebih cepat terpompa menuju silinder.
Baca Juga : Harta Karun! Yamaha RX-King Dinas Kepolisan Mangkrak Jadi Tanaman Liar
Baca Juga : Karena Hal Ini, Yamaha Enggak Pakaikan MX King 2019 Mesin Mesin R15
Sehingga gas bakar yang masuk silinder lebih banyak sob!
Hasilnya, pembakaran lebih besar dan ledakan juga tinggi. Jadinya tenaga mesin lebih besar.
Selain itu, banyak juga yang dijual khusus dari bahan teflon.
Nah, berbeda lagi dengan balancing. "Kalau balancing menggunakan bahan timah,' jelas Sumantri dari markasnya di daerah Cibinong, Bogor.
Bahan timah lebih berat dari bahan kruk as yang besi itu. Ditanam di dalam kruk as.
Biasanya dibor lebih dulu. Kemudian dituang timah cair yang panas. Kemudian permukaannya dihaluskan.
Timah juga dijadikan sebagai pemberat di titik tertentu supaya kruk as mudah terlontar.
Sehingga putaran mesin lebih ringan dan tidak bergetar.
Jadi, antara aluminium dan timah yang menempel di kruk as beda fungsi.
Aluminium untuk menambal rongga sehingga kompresi primer lebih padat. Sedangkan timah sebagai balancing.