Find Us On Social Media :

Suzuki Thunder 125 Bore Up 157 cc, Lari Kencang tapi Aman Diajak Touring

By Aong, Sabtu, 22 Desember 2018 | 08:00 WIB
Ilustrasi Suzuki Thunder 125 (Dokumentasi Motor Plus)

Walau menggunakan seher Scorpio, jarak dengan lubang terdekat masih tersisa sekitar 4-5 mm.

“Kompresi mesin masih aman tertahan paking,” jelas pria berkumis itu.

Baca Juga : Suzuki Thunder 125 Dicangkok Mesin Jahat 150 cc 4 Klep DOHC, Tarikannnya Bengis!

Satu hal yang mesti diperhatikan masalah lubang pen sehernya.

Asli Thunder 125 hanya 14 mm. Sedangkan milik Tiger lubang pen seher 15 mm.

Dan punya Scorpio lubang pen sehernya 16 mm. Otomatis akan jadi longgar. Piye solusine?

Tentu serahkan saja pada Sidik lagi. Pen seher milik Tiger atau Scorpio dibubut dijadikan bushing atau pengganjal di pen Thunder.

Posisinya di sebelah kiri dan kanan. Cukup tahan lama karena bahan pen seher cukup kuat.

DIBIKIN DERAJAT

Satu lagi yang kadang lupa. Di ujung atau pantat boring harus dibuatkan sudut.

“Maksudnya agar mempermudahkan mekanik ketika pasang ring seher. Besarnya sudut kemiringan 45 derajat,” jelas Sidik yang sudah beberapa kali pindah kerja di bengkel bubut ini.

SESUAIKAN RASIO KOMPRESI

Satu hal yang wajib diperhatikan. Terutama menyangkut ketahanan mesin.

Supaya mesin awet dan tidak bocor, sesuaikan rasio kompresi.

Paling aman dibuat seperti standar yaitu 9,2 : 1.

Untuk itu, setelah bore up, ruang bakar harus diperbesar.

Caranya paling gampang minta tolong tukang bubut. Agar dibuatkan squish selebar diameter seher atau Thunder.

Jika masih dirasa masih terlalu tinggi, silakan kerok lagi ruang bakarnya.

Bisa pakai mata tuner. Jika sekarang pakai seher Tiger, diukur menggunakan buret yang diisi cairan, isi ruang bakar harus 18,8 cc atau 19 cc.

Rasio kompresi seperti standar, tidak hanya bikin awet mesin.

Juga gampang distarter dan cukup pakai bensin Premium. Power mesin juga enak sampai putaran atas.