MOTOR Plus- online.com- Kadung Jeru dalam bahasa Jawa memiliki arti “Terlanjur Dalam”.
Yoi,Yanuar Panji Setiadi selaku owner plus builder motor ini, memang sudah menyiapkan konsep modifikasi ala Honda Monkey Z50 sejak tahun 2015 silam.
Tapi baru di tahun 2018 ini motor tersebut bisa selesai.
“Sudah terlanjur dalam, mau ditinggal sayang! Akhirnya dikelarin saja di tahun ini.Motor ini prosesnya cukup panjang, bisa sampai 3 tahun. Ada saja masalahnya, seperti sempat pesan mesin, tapi enggak dikerjain sama buildernya dan lain-lain deh,” bilang Panji, yang buka bengkel Kinclong Retro Classic di Kota Jambi ini.
Baca Juga : Vanessa Angel Pose di Atas Motor Honda Monkey, Ternyata Harganya Bikin Melongo
Baca Juga : Instagram Vanessa Angel Digempur Netizen Usai Pamer Keseksian di Atas Motor Honda Monkey
Toh meskipun memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, Kadung Jeru mendapatkan hasil yang setimpal.
Ia mendapatkan trofi ketiga di Honda Battle of Dream Kustomfest dan mendapatkan Best Pick dari Tabloid MOTOR Plus di ajang Jakarta Custom Culture 2018 beberapa waktu lalu.
Mesin yang terpasang,merupakan hasil kawin silang dari Honda Win 100 dan CBR150R. Mesin
ini dikerjakan oleh Psycho Engine Purwokerto.
“Sebenarnya mau beli mesin Takegawa, tapi harganya bisa Rp 95 juta. Makanya, saya minta ke Mas Yusuf Psycho Engine ntuk menggabungkan mesin Win100 dan CBR150R agar bisa memiliki teknologi DOHC (Double Overhead Camshaft),” ujar Panji.
“Yang paling sulit dari prosesnya, adalah ketika mulai mengecor head silinder CBR 150 ke blok mesin Win, karena keduanya punya basis mesin yang berbeda.
Selain itu, jalur oli juga
bikin beberapa kali, karena oli sempat tidak mau naik.
Dengan trik seperti ini,enggak perlu lagi pakai mesinTakegawa, karena sudah berteknologi DOHC, serta pendingin radiator,” bilang builder yang lahir dan besar di Jakarta ini.
Panji mengerjakan hampir 90 persen modifikasi secara handmade.