MOTOR Plus-online.com - Selain prosedur korektif, Go-Jek mengambil langkah preventif untuk memastikan agar ekosistem Go-Jek aman dari perilaku curang.
Diantaranya adalah orderan fiktif (opik) dan penggunaan GPS Palsu (tuyul).
Kedua praktik tersebut, dianggap mengganggu kenyamanan pelanggan dan aktivitas mitra driver yang selama ini telah jujur dalam mencari nafkah.
Dengan melakukan pendeteksian melalui sistem, Go-Jek secara cepat amankan ekosistem dari order fiktif dan penggunaan GPS Palsu.
Baca Juga : Hebat, Tim Moto2 Yang 'Berasal' Dari Indonesia Jadi Terkencang
Baca Juga : Dimas Ekky Unjuk Motor Moto2 di Tes Jerez, Hujan Tanya Soal Bendera
Algoritma kecerdasan buatan milik Go-Jek mampu menangkal order fiktif bahkan sebelum masuk ke dalam akun mitra driver.
Untuk itu, Shinto Nugroho, Chief of Public Policy and Government Relations Go-Jek mengatakan, pihaknya telah menyiapkan cara untuk gagalkan praktik kecurangan order fiktif.
Ia menambahkan, berdasarkan data tim anti-fraud Go-Jek mampu deteksi pengguna aplikasi GPS palsu dengan ketepatan hingga 98%.
"Kami menindaklanjuti setiap temuan, baik secara otomatis melalui sistem, maupun dengan penindakan hukum melalui laporan yang kami buat kepada pihak kepolisian," kata Shinto Nugroho di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Baca Juga : Kaze 2-Tak Juara Asia Road Race, Powernya Gedean Mana Sih Dibanding F1Z-R?