Mana Yang Lebih Pakem, Kaliper 1 Piston Atau 2 Piston? Jangan Asal Pilih

By Senin, 11 Maret 2019 | 15:46
Grid Networks Ilustrasi kaliper
Ilustrasi kaliper (Farhan)

MOTOR Plus-online.com- Umumnya, ada perbedaan pada sistem pengereman di masing-masing model sepeda motor standar 150 cc.

Ada kaliper rem dengan 1 piston dan ada juga yang menggunakan kaliper 2 piston.

Bikers awam pasti bertanya apa perbedaannya antara kaliper 1 piston dan 2 piston.

Yang pasti dipertanyakan, lebih pakem yang mana saat dipakai mengerem.

Baca Juga : Pelaku Begal Payudara Berhasil Diringkus Massa, Wajah Langsung Bonyok

Baca Juga : Dramatis, Start dari Grid ke-14 Valentino Rossi Finis ke-5,Sukses Pecundangi Maverick Vinales

"Sebenarnya jumlah piston itu berkaitan juga dengan performa pengereman," ucap Chrisna Permata Putra, Marketing PT Chemco Harapan Nusantara (CHN).

"Seperti kaliper 2 piston memiliki performa pengereman yang lebih bagus dibandingkan 1 piston," jelasnya.

"Tapi, bukan berarti 1 piston jelek, karena disesuaikan juga dengan spesifikasi mesin motornya," yakin Chrisna Permata Putra, yang perusahaannya merupakan produsen komponen rem Nissin.

Chrisna menuturkan, umumnya motor yang pakai kaliper 1 piston berkapasitas maksimal 150 cc.

Baca Juga : Duh! Inilah Biang Keladi Jok Motor MotoGP Jack Miller Sampai Lepas

Baca Juga : Nih! Beda Komponen Diduga Ilegal di Motor MotoGP Andrea Dovizioso dengan Spray Deflector Yamaha

Tenaga mesinnya masih bisa diimbangi dengan performa kaliper rem 1 piston.

Selain berpatokan pada performa, kaliper rem 1 piston juga bisa menekan cost produksi.

Grid Networks Kaliper rem 2piston (Kiri) dan 1 piston (Kanan)

Kaliper rem 2piston (Kiri) dan 1 piston (Kanan) (Helmi/GridOto.com)

"Ini juga hasil riset yang sudah diuji sebelumnya,"tambah Winarno, Dept Head PT CHN.

"Meski satu piston, ukuran piston di kalipernya lebih besar dari piston kaliper rem 2 piston," ungkapnya.

"Makanya, biaya produksi bisa ditekan tapi performa juga tetap oke," sahut Winarno.

Di pabrik tentu saja ada pengujian ketat sebelum rem 1 atau 2 piston ini dilepas ke pasaran.

Menurut Winarno apa yang disampaikannya sesuai dengan proses pengetesan rem dengan mengukur jarak pengereman yang telah dilakukan di pabrik.