MOTOR Plus-online.com - Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengulik formulasi yang pas terkait penentuan tarif per kilometer ojek online.
Keinginan dari Pemerintah besaran tarif bisa menguntungkan semua pihak baik aplikator, driver online maupun konsumen atau masyarakat.
Semua itu diungkapkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
"Kalau tarif, pemerintah akan menentukan yang paling baik dan saya konsen mereka (driver ojek online) itu mendapatkan penghasilannya yang baik," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
Baca Juga : Bukan Cuma Moge, Ketua Umum PPP yang Ditangkap KPK Doyan Trabasan di Gunung Merapi
Baca Juga : Protes Motor Ducati, Di Luar Dugaan Joan Mir Malah Nangkring Di Puncak
Menhub Budi Karya Sumadi mengutarakan terdapat perbedaan pendapat antara aplikator dengan driver ojek online mengenai penentuan tarif per KM.
Oleh karenanya pemerintah akan melakukan pertemuan dengan seluruh pihak terkait untuk menentukan tarif tersebut.
"Memang saat ini ada dua kutub ya, kutub aplikator dan kutub dari (driver) ojek online sendiri, kalau aplikator maunya Rp 1.600," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
"Sedangkan mereka (driver) mintanya Rp 3000 ini kan jauh sekali, oleh karena itu saya mencari harga medium diantara mereka agar keduanya itu dapat satu titik temu dan ini kan berkaitan dengan konsumen ya," imbuh Menhub.
Baca Juga : Kuda Besi Langka! Suzuki Raider 125 Full Ori Dijual Cepat, Motor Simpanan Bukan Restorasi