Find Us On Social Media :

Warga Berhamburan, Pemotor Sempat Takut Melintas, Berikut Info Terbaru Kondisi Erupsi Tangkuban Parahu

By Ahmad Ridho, Sabtu, 27 Juli 2019 | 08:26 WIB
Pemotor rekam video erupsi gunung Tangkuban Parahu (instagram.com/ijtijawabarat)

Baca Juga: Palembang Geger, Video Dua Anggota Satpam Sengaja Tebar Puluhan Paku di Depan Pom Bensin, Netizen Langsung Bereaksi

Untuk mengantisipasi risiko yang lebih buruk, BPBD setempat mengimbau siapa pun untuk memasuki radius 2 km dari kawah gunung, sedangkan lokasi pemukiman berjarak kurang lebih 7 km dari kawah.

Dari rilis yang dikirim Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Subang dan PVMBG. BPBD provinsi menurunkan tim kaji cepat ke lapangan.

Masyarakat di sekitar gunung untuk tetap tenang, tidak panik, dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak benar.

Informasi dapat diakses dari media sosial atau pun website resmi pemerintah, seperti PVMBG, BNPB maupun BPBD, serta memonitor peringatan maupun informasi dari pemerintah daerah atau BPBD setempat.

Baca Juga: Mencekam, Honda BeAT Tertancap di Ban Depan Bus Agra Mas, Dua Orang Terkapar di Aspal

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Tumpahan abu vulkanik ini mengenai bangunan dan kendaraan warga yang berada di sekitar Gunung Tangkubanparahu. - Hati-hati ya Sobat Ayo. ???????? - #tangkubanparahu #tangkubanperahu #gunungmeletus #videoviral #beritaviral #kabupatenbandung #lembang #infolembang #ayobandung #infobandung #infobdg #bandunginfo #beritabandung #viralbandung #bandunghits #bandungpisan #infocimahi #beritacimahi #cimahiterkini #infobandungraya #infokbb #beritakbb #infojabar #jabar #jawabarat

A post shared by AYOBANDUNG.COM (@ayobandung_official) on

Letusan Gunung Tangkuban Parahu bersifat freatik, yaitu berupa semburan lumpur dingin warna hitam dari Kawah Ratu. PVMBG melansir bahwa sebelumnya pada Oktober 2013 landaan erupsi terjadi hanya di dalam lubang kawah.

Di sisi lain, pada 2017, 2018, 2019 pada Juni hingga Juli terpantau gempa uap air atau asap yang diduga dikarenakan berkurangnya air tanah akibat perubahan musim.

Kondisi ini mengakibatkan air tanah yang ada mudah terpanaskan dan sifatnya erupsi pendek.

PVMBG telah menyampaikan peringatan kepada pengelola kawasan sejak 10 hari lalu terkait dengan kondisi yang mungkin terjadi.