MOTOR Plus-online.com - Beberapa waktu lalu warga Lumajang, Jawa Timur sempat digegerkan dengan aksi begal sadis yang membunuh pemotor.
Aksi mengerikan itu tepatnya terjadi di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang pada Sabtu (21/9/2019) lalu.
Korban pembegalan adalah pasangan suami istri dari Dusun Ampeldento Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas, Jember, Rismiyanto (37), dan Liyatus Solikah (30).
Akibat peristiwa itu, Rismiyanto meninggal dunia dalam perawatan di RSUD dr Haryoto, Lumajang.
Baca Juga: Street Manners: Begal Motor Kembali Tebar Ancaman, Begini Cara Meloloskan Diri saat Jadi Incaran
Baca Juga: Kapolres Lumajang Murka, Kasus Begal yang Bunuh Pemotor Berbuntut Panjang, 1000 Personel Diterjunkan
Terkait hal tersebut, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan bahwa pihaknya akan membantu petugas kepolisian untuk menindak tegas aksi begal.
"Ada yang mengusulkan dipasangnya CCTV di titik rawan kriminalitas di Lumajang. Saat ini sudah terpasang 97 unit CCTV se-Kabupaten Lumajang,"
"Memang dominasi penempatan di wilayah perkotaan. Karena ada usul begitu, maka beberapa CCTV akan kami geser ke titik rawan kriminalitas," ujar Thoriq seperti dikutip dari Surya.co.id.
Thoriq menegaskan pihaknya akan serius turut mengatasi tindak kriminalitas di Lumajang, salah satunya dengan memasang CCTV di daerah rawan kriminalitas.
Baca Juga: Pemotor Tewas Disabet Celurit Kawanan Begal, Kapolres Lumajang Perintahkan Pelaku Tembak di Tempat
Hal itu diharapkan bisa mengungkap pelaku tindak kejahatan secara cepat.
Selain itu juga diharapkan membuat para pelaku kejahatan berpikir ulang untuk melakukan tindak kriminalitas.
"Kami berjanji, bersama kepolisian memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Lumajang,"
"Apa yang sudah dilakukan oleh Pak Kapolres (AKBP M Arsal Sahban) selama ini sudah sangat maksimal, bekerja keras memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Lumajang," tegas Thoriq.
Baca Juga: Bunuh Pelaku Begal Demi Lindungi Sang Pacar, Seorang Siswa SMA Ditetapkan Jadi Tersangka
Namun pembegalan yang terjadi di Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang pada Sabtu (21/9/2019) malam, kata Thoriq, seakan meruntuhkan kerja keras pihak kepolisian selama ini.
"Saya sangat kecewa dengan apa yang terjadi di Wonorejo kemarin. Kejadian itu seakan meruntuhkan kerja keras pihak kepolisian selama ini,"
"Pihak kepolisian akan terus berpatroli demi memberikan rasa aman kepada warga Lumajang, dan orang yang melewati Lumajang," tegasnya.
Thoriq mengakui masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dia lakukan bersama Wabup Lumajang Indah Amperawati.
Baca Juga: Warga Ketakutan, Video Penangkapan Begal Sadis di Gang Sempit, Tim Buser Sampai Kewalahan
Salah satunya memberi jaminan keamanan di Lumajang, sehingga Lumajang terbebas dari stigma negatifnya.
Thoriq juga mendengarkan saran-saran yang diberikan oleh masyarakat.
Saran itu antara lain, meminta pihak berwenang memerangi tindak kejahatan begal, juga meminta kepolisian melakukan patroli di beberapa titik rawan, terutama di hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin.
Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP M Arsal Sahban menegaskan ada tiga hal yang menjadi prioritas kerjanya selama memimpin Lumajang.
Baca Juga: Kurir Ayam Tewas Diduga Korban Begal, Suzuki Smash Hancur di Dalam Kali Krukut
"Yakni begal, maling sapi, dan konflik horisontal akibat tambang pasir,"
"Tiga hal itu yang menjadi prioritas saya. Ketiga hal itu yang harus saya berantas," tegas Arsal.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Imbas Aksi Begal Tewaskan Warga Jember, Pemkab Lumajang Pasang CCTV di Area Rawan Kriminalitas