MOTOR Plus-online.com - Video pemotor bawa peti mati lewat jalan rusak ramai di media sosial (medsos), pengunggah minta tolong ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebuah video diunggah oleh pengguna Facebook bernama Lamat Ludin dan kemudian ramai dibicarakan di medsos.
Video tersebut berisikan kondisi akses jalan yang sulit untuk masuk ke kampung Lamat Ludin.
Yang jadi pembicaraan adalah karena ada warga yang sampai harus membawa peti mati dengan sepeda motor, lantaran kendaraan roda 4 tidak bisa lewat.
Pengunggah pun memohon kepada Presiden Jokowi untuk memperhatikan jalan di sekitar kampungnya tersebut.
"Pak Jokowi lihatlah kampung kami. bawa peti matipun susah harus naik motor sejauh 3 km Dusun Bulumalando Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun Sumut. Sampai saat ini belum bisa dilalui kendaraan roda 4 dan, 76 thn Indonesia merdeka," tulis pemilik akun tersebut.
Video memperlihatkan seorang warga yang mengendarai sepeda motor bebek mengangkut peti mati dengan mengikat peti mati di jok belakang.
Ia melintasi jalan-jalan perkebunan. Jalan yang dilalui pun masih beralaskan tanah dan hanya cukup dijejaki kendaraan roda dua.
Baca Juga: Video Debt Collector Vs Pemotor Mendadak Ribut di Manado, Motor Malah Ditarik Paksa
Video ini diunggah dua hari yang lalu tepatnya pada Senin (10/1/22). Sekitar pukul 11.30 WIB, video sudah dibagikan 24 kali dan ditonton 1,8 ribu tayangan.
Menanggapi unggahan warganya, Pangulu Nagori atau kepala desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Remington Manurung menjelaskan video sulitnya seseorang membawa peti mati di jalan rusak yang ada di wilayahnya.
Pangulu menjelaskan, bahwa kondisi jalan tersebut memang rusak. Namun pemerintah terus melakukan perbaikan sejak tahun 2002.
"Tahun 2002 itu jalan ke sana itu jalan setapak. Dulu kami buat permohonan ke Pemkab Simalungun, ternyata ada masyarakat yang keberatan untuk membebaskan lahannya dipakai menjadi jalan," kata Pangulu saat ditemui di kantornya.
Pangulu Manurung menjelaskan, seiring waktu, pemerintah terus memperhatikan akses jalan yang panjangnya mencapai 3,5 km. Hanya saja, kondisi kontur tanah yang curam di beram jalan menjadi kendala perbaikan.
"Pada tahun 2019 kita sudah bangun jembatan di akses jalan itu dengan biaya APBD sekitar Rp 700 juta lebih," kata Pangulu.
Bahkan dalam proyek pembangunan jembatan permanen sendiri, telah memakan korban jiwa. Yaitu kepala tukang.
"Tahun 2020 kita anggarkan untuk rabat beton, namun karena kendala Pandemi Covid-19, kita refocucussing anggaran untuk bansos.
Baca Juga: Video Warga Ngamuk Hancurkan Mobil Penabrak Pemotor Dan Pengendara Lain Di Jakarta Selatan
Tahun 2022 inilah kita rencanakan rabat beton sepanjang 200 meter," jelas Manurung.
Manurung sendiri menyebut, pihaknya sempat berkordinasi dengan PT TPL untuk setidaknya meratakan jalan. Hanya saja warga menolak karena saat itu musim penghujan.
"Waktu itu mereka (TPL) sudah survey dan bersedia memperbaiki jalan.
Tapi karena situasi musim hujan, mereka menolak karena musim hujan," kata Manurung.
Manurung sendiri menyebut pihaknya sangat memperhatikan keluhan warga dengan mengunggah video jalan rusak ke Facebook. Justru dengan ini diharapkan ada perhatian dari pemerintah atas dan institut terkait.
"Jadi di Buku Malando itu cuma 19 KK. Nah dari ke-19 KK itupun 3 KK di antaranya sudah pindah ke pinggir jalan besar," kata Manurung.
Adapun Lamat Ludin Purba merupakan mantan Camat Raya. Kemudian peti mati yang ada dalam video tersebut ditujukan untuk jenazah adik iparnya. "Iya Lae dia yang meninggal itu," kata Camat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Unggah Video Peti Mati Diangkut Motor hingga Bawa Nama Jokowi, Ini Maksud Warga Simalungun Ini